Ini yang Disampaikan Emil saat Ngaji Bareng Cak Nun

Pilgub Jatim 2018

Ini yang Disampaikan Emil saat Ngaji Bareng Cak Nun

Zaenal Effendi - detikNews
Minggu, 03 Jun 2018 10:20 WIB
Foto: istimewa
Malang - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menggelar acara Ngaji Bareng Cak Nun dalam rangka ulang tahunnya ke-66. Acara ini diselenggarakan di lapangan Kampus Universitas Brawijaya, Malang.

Acara yang mengambil tema menuju revolusi Industri 4.0 ini dihadiri puluhan insinyur yang tergabung dalam PII dan ribuan jamaah ngaji roso Cak Nun yang hadir dari berbagai daerah.

Dalam pembukaannya Cak Nun mengajak Emil dengan seluruh jamaah yang hadir untuk bersama-sama membangun dan menjaga negeri.

"Mas Emil ini temen-temen semua adalah teman sampeyan untuk membangun negeri ini," ujar Cak Nun di depan jemaah dalam siaran pers yang diterima detikcom, MInggu (3/6/2018).

Lebih lanjut, Cak Nun memberi wejangan kepada jemaah Maiyah untuk belajar kepada para insinyur-insinyur handal. Begitupun sebaliknya para insinyur-insinyur juga belajar kepada jemaah Maiyah yang menghadapi kerasnya kehidupan.


Dalam acara tersebut juga dipaparkan tentang perkembanganahuan dan teknologi telah mengubah dunia sebagaimana revolusi generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin uap.

Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik perekonomian secara drastis di mana selama dua abad setelah Revolusi Industri terjadi peningkatan rata-rata pendapatan karena produksi bisa berlipat dengan adanya mesin uap.

Berikutnya, pada revolusi industri generasi kedua ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor, Kemudian, revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan komputer.

Sedangkan revolusi industri generasi keempat, menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptive technology) hadir begitu cepat. Di era ini mesin dengan mesin saling berkomunikasi, atau bisa disebut era ini sebagai era superkomputer

Kinerja manusia semakin dipermudah namun sebaliknya kebutuhan tenaga kerja manusia semakin berkurang karena semua serba otomatisasi.


Dalam ngaji bareng bersama Cak Nun di Universitas Brawijaya Malang, Emil Dardak yang didapuk untuk berbagi ilmu kepada jamaah Maiyah menekankan revolusi industri atau kemajuan tekhnologi tidak bisa dihindari.

Diceritakan pria yang masih menjabat co-Presiden UCLG ASPAC ini, "revolusi industri yang pertama ditandai dengan lahirnya mesin uap. Sebagaimana kita ketahui tenaga manusia ada keterbatasan, di saat mesin uap digunakan pada pabrik-pabrik tekstil waktu itu karyawan-karyawan pabrik datang lebih awal menghancurkan mesin-mesin ini, protes karena pekerjaannya hilang." kata Emil.

Namun meskipun berusaha dihancurkan mesin-mesin tekstil itu ternyata masih ada sampai sekarang. "Artinya mau diumpetin kaya apa kemajuan tekhnologi itu akan terus berkembang."

Ditambahkan Emil "yang saya tangkap dari beberapa pertanyaan dilontarkan tadi rata-rata teman-teman ini takut akan dampak buruk dari revolusi industri ke-4, peran mereka tergantikan dan itu menurut saya wajar," ungkap Emil.

Dihimbau oleh suami pesohor Arumi Bachsin ini, "jangan takut digusur oleh tekhnologi, melainkan kita harus cepat menyikapi permasalahan ini dengan mempersiapkan diri untuk tidak dikendalikan tekhnologi melainkan sebaliknya kitalah yang mengendalikan tekhnologi, mengoperasikan tekhnologi tersebut," tuturnya.

"Manusia punya rasa dan kreativitas yang tidak bisa tergantikan oleh mesin. Makanya anak muda harus kreatif tanpa batas," pungkas Emil. (ze/iwd)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.