"Bukan, bukan terorisme. Tapi dia diduga mulai agak terkena ideologi teroris. Tapi sekarang lagi di-assessment dulu, apakah dia ini bagian dari jaringan atau sekedar simpatisan atau sekedar main-main," ujar Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
Tito belum merinci waktu penangkapan dan dinas anggota polisi tersebut di Jambi. Tindakan tegas menanti jika anggota polisi tersebut melanggar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, anggota polisi tersebut diperiksa di Propam. "Tapi yang jelas sekarang ini, saya perintahkan Propam untuk periksa dan kalau ada pelanggaran, apa pun pelanggarannya dikenakan sanksi," ujar Tito.
Tito mengatakan paham radikalisme bisa terpapar ke siapa pun, termasuk anggota polisi. Untuk mencegahnya, polisi akan memperkuat kurikulum dan doktrin kepolisian.
"Jadi kita lakukan assessment, yang jelas kita akan memperkuat kurikulum kita, doktrin kepolisian kita juga kita akan perkuat," pungkas Tito.
(dkp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini