Video yang viral tersebut hanya berdurasi sangat singkat, hanya 3 detik. Namun video itu telah cukup jelas memperlihatkan tamparan yang diberikan sang guru kepada tiga muridnya.
Video penamparan tersebut diberi judul viral camera. Suasana di video nampak seperti suasana upacara sekolah. Video itu diambil oleh salah seorang siswa yang berada di barisan upacara. Di ujung lapangan upacara nampak tiga murid berjajar. Seorang guru laki-laki kemudian nampak menampar satu persatu ketiga murid tersebut.
Aksi penamparan murid tersebut terjadi di SMAN 1 Maospati Magetan. Dan pihak SMAN 1 Maospati mengakui video tersebut memang terjadi di sekolahnya.
"Iya memang benar itu kejadian di sekolah kami. Tapi semua sudah tertangani dengan baik antara sekolah dengan ketiga wali murid," jelas Humas SMA N 1 Maospati Endang Sarian kepada wartawan di kantornya Sabtu (26/5/2018).
Peristiwa penamparan tiga murid tersebut, kata Endang, terjadi pada Sabtu (19/5). Saat itu sedang berlangsung pemaparan program pembelajaran tahun ajaran baru yang akan datang.
"Saat itu sedang ada pemaparan mengenai program pembelajaran tahun ajaran baru. Saat itu ketiga murid belum nampak sendiri di lokasi kumpulnya murid. Kemudian yang melakukan penamparan itu adalah wakil kepala kesiswaan," kata Endang.
Baca juga: Guru Tampar Murid, Haruskah Dipidana? |
Tonton video 'Guru SMA di Magetan Tampar 3 Pelajar, Ada Masalah Apa Ya?' di bawah ini:
Waka kesiswaan tersebut menemukan ketiganya berada di ruang kelas. "Ada yang di kelas dan di UKS tiduran, Itu mungkin yang membuat yang bersangkutan kesal dan akhirnya terjadi insiden itu," lanjut Endang
Dikatakan Endang, insiden tersebut tanpa diduga terekam oleh kamera ponsel siswa lain dan membaginya ke aplikasi percapakan yang kemudia beredar luas juga ke media sosial
Selang dua hari setelahnya yakni Senin (21/5) pihak sekolah menghubungi ketiga orang tua dan melakukan perdamaian
"Ketiga orang tua sudah damai dan mereka memang mendukung untuk mendidik keras kepada anak-anaknya. Orang tuanya memang mengaku kalau anak-anaknya agak bandel. Bahkan salah satu orang tua yang berdinas di ketentaraan malah mendukung untuk mendidik anaknya dengan keras. Ndak papa bu hajar saja, saya percaya ke sekolah sepenuhnya," ucap Endang menirukan salah satu ucapan wali murid.
Endang menambahkan saat ketiga wali murid diundang ke sekolah, juga dilakukan penandatanganan kesepakatan yang berisi tidak adanya keberatan atas insiden tersebut. Bahkan ketiga murid juga telah meminta maaf ke pihak guru yang menampar. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini