"Biasanya itu buat foya-foya. Pelaku istrinya tiga, tapi pengangguran, gimana mau ngasih makan kalau nggak merampok," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra di Mapolres Jaktim, Jalan Matraman Raya, Selasa (22/5/2018).
Tony menduga ketiga istri perampok itu meminta barang yang berbeda-beda dalam waktu yang bersamaan. Lalu merampok menjadi salah satu cara instan pelaku untuk mendapatkan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polisi Tembak Mati Perampok di Jakarta Timur |
"Itu baru yang digunakan untuk istri muda, istri tua, belum yang dipakai dugem. Itu perlu biaya semua," sambungnya.
Tony menyatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, sebagian uang hasil rampokan sudah digunakan. "Sudah digunakan untuk foya-foya," ujarnya.
Sebelumnya, polisi menangkap delapan perampok yang kerap beraksi di Jakarta Timur. Sebenarnya ada sembilan. Karena melawan petugas saat ditangkap, satu perampok ditembak mati.
Kesembilan pelaku tersebut berinisial Y alias Anto, GS alias Adman, A alias Iki, M alias Pongki, HI, M alias Gondrong, S alias Talok, dan DW serta satu pelaku ditembak mati berinisial JH. Para pelaku tersebut melakukan beragam tindak kejahatan dari merampok minimarket hingga curanmor di sejumlah tempat di Jakarta Timur. (ibh/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini