Eko sempat melakukan perlawanan. Dia berusaha menyerang petugas dengan pisau lipat. Namun berhasil dilumpuhkan. Petugas juga mengamankan sebuah karung kecil dari rumah terduga Eko yang diduga bahan baku peledak.
"Sempat ada gaduh di dalam (rumah) saat diamankan," kata warga Kedung Turi III/9 Bambang yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Eko.
Warga tidak mengira Eko yang dulunya dikenal sebagai seorang muazin, kini diamankan densus. "Dulu dia tukang azan di Masjid Ukhuwah sini. Itu saat dia masih bekerja sebagai cleaning service di hotel Jalan Tunjungan," kata Ketua RT3/RW8 Ali Wafi.
Tingkah laku Eko menurut Ali, berubah sejak 3 tahun terakhir usai keluar kerja dari hotel.
"Kalau dulu masih sering cangkrukan bersama warga. Tapi 2-3 tahun ini sudah tidak lagi pernah azan dan ke masjid kalau bertemu hanya diam," ungkapnya.
Aktivitas Eko tiap hari hanya mengantar sekolah anak, setelah itu mengurung diri dalam rumah. "Perubahan itu terjadi setelah keluar dari hotel dan sempat kerja di proyek Tunjungan Plaza 6," ujar Ali.
Dia menambahkan, Eko hanya tinggal bersama satu dari dua anaknya. "Kalau tidak salah sudah cerai, istrinya ke Bali. Anaknya dua, satu sudah kerja tidak tinggal di sini. Yang bersama dia (Eko) hanya anak terakhirnya, perempuan masih kelas 2 SMP," tambah dia. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini