Hal itu disampaikan keluarga saat detikcom kembali bertandang ke rumah Mega di Jalan IR Rais, Klojen, Kota Malang, Jumat (18/5/2018). Seorang pria yang mengaku kakak dari Mega, menyatakan, bahwa saudaranya tidak seperti yang disangka banyak orang.
Mega pun diyakini tidak terkait atau bergabung dengan kelompok teror. "Memang yang diamankan itu dia (Mega), tapi tidak mungkin, kalau sampai terlibat," ungkap pria yang enggan menyebut namanya ini.
Keyakinan itu berdasarkan dari keterangan polisi yang mengaku hanya akan meminta keterangan saja. Setelah itu, Mega akan kembali dipulangkan. "Katanya hanya dimintai keterangan, terus dipulangkan," tegasnya.
Baca juga: Polisi Amankan 7 HP Milik Ketua JAD Jatim |
Setahu keluarga, suaminya Mega bekerja jual beli motor maupun mobil. Tidak nampak hal aneh terhadap keduanya, keluarga pun tak menyangka mereka ditangkap karena dugaan kasus terorisme.
Rumah di Jalan IR Rais, merupakan tempat asal Mega. Disana beberapa saudaranya menetap, bersama ayah kandungnya. Sejak Mega menikah dengan Abu Umar sekitar dua tahun ini, Mega jarang pulang.
Karena menikah siri dengan Abu Umar, maka Mega masih tercatat sebagai janda dengan satu anak, pasca perceraian dengan suami pertamanya.
"Katanya tinggal di pondok pesantren, letaknya di kawasan Tegalgondo, Dau, jadi jarang pulang kesini. Kalau di RT masih berstatus janda setelah cerai," kata istri Ketua RT setempat.
Sejak menikah dengan Abu Umar, perilaku Mega berubah dratis. Selain bercadar, Mega terlihat jarang pulang ke rumah orang tuanya. "Jarang pulang," sahut ibu itu.
Mega Wahyu Wijayanti turut diamankan Densus 88 Antiteror saat penggerebekkan di rumah kontrakannnya Perum Banjararum, Singosari, Kabupaten Malang, lusa lalu. Mega tinggal disana bersama Syamsul Arifin suami siri yang disebut sebagai Ketua JAD dan DAP (14), putrinya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini