Dugaan sementara, korban mengalami drop setelah menenggak minuman beralkohol yang dicampur dengan minuman berenergi.
"Perkiraan (minumnya, red) itu kemarin. Cuma saya tidak sampai mengecek ke lapangan ada berapa orang (yang minum, red)," kata Kepala Puskesmas Suboh, Maqfur saat dihubungi detikcom, Rabu (16/5/2018).
Maqfur menjelaskan, korban dilarikan ke rumah seorang bidan desa oleh keluarganya, sekitar pukul 18.00 Wib, Selasa (15/5). Saat itu, kondisi ADN masih sadar dan hanya mengeluh pusing dan mual. Saat diperiksa, konon tensi darahnya cukup normal. Meski begitu, gaya bicara korban mulai ngelantur.
"Pengakuan korban sendiri, katanya habis minum alkohol 70% dicampur minuman berenergi sachetan. Cuma tidak bilang temannya siapa," tandas Maqfur.
Karena itu, sang bidan tadi langsung melarikan korban ADN ke RSU Besuki tanpa melalui Puskesmas Suboh. Namun karena kondisinya semakin drop, korban akhirnya dirujuk lagi ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo,. Namun sekitar pukul 07.30 Wib pagi tadi, nyawa korban tak tertolong.
"Ini korban ketiga meninggal dunia dalam 5 bulan terakhir di daerah yang sama. Makanya tadi malam sama bu bidan langsung dikirim ke Besuki. Saya sudah minta petugas di wilahah untuk mencari tahu siapa saja teman korban. Khawatir ada korban susulan," tukas Maqfur. (fat/fat)