"Ya hanya bapak-ibunya yang memberikan doktrin terus, dengan video-videonya, dengan ajaran-ajaran yang diberikan," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin, dalam jumpa pers di Markas Polda Jawa Timur, Jl Frontage Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (15/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bom ditaruh di pinggangnya, ini namanya anak di bawah umur," kata Machfud.
Ketika ditanya masyarakat, mereka biasa menjawab anaknya menjalani sekolah rumah (homeschooling), padahal itu bohong.
"Homeschooling kalau ditanya. Padahal nggak," kata Machfud.
Simak juga sosok keluarga pengebom gereja Surabaya hanya di 20Detik: (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini