"Kami mengimbau kepada semua pihak agar tidak melakukan kejahatan teror, termasuk melibatkan anak. Ajaran agama apa pun mengajarkan kasih sayang dan kedamaian, bukan mengajarkan terorisme. Aksi teror melanggar ajaran agama," kata Susanto kepada wartawan, Selasa (15/5/2018).
Dia mengimbau semua sekolah berperan aktif dalam deteksi dini radikalisme pada murid-muridnya. Diharapkan pihak sekolah ikut meluruskan pandangan yang keliru soal agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Susanto juga mengimbau masyarakat bersatu padu dan proaktif melakukan deteksi terkait tindak terorisme di lingkungannya.
"Ketiga, masyarakat saling mengingatkan, menguatkan, dan mencegah agar tak ada potensi pelaku terorisme di lingkungannya," ajaknya.
Simak juga video di 20Detik "Bom Menggunakan Anak-anak Pertama Kali di Indonesia":
(ams/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini