Bomber Surabaya Tak Sekolahkan Anak, Ngakunya Homeschooling

Bomber Surabaya Tak Sekolahkan Anak, Ngakunya Homeschooling

Danu Damarjati, Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Selasa, 15 Mei 2018 10:30 WIB
Kepolisian Daerah Jawa Timur, Machfud Arifin (Rois Jajeli/detikcom)
Surabaya - Pasangan suami istri pengebom di Mapolrestabes Surabaya tak menyekolahkan anaknya di sekolah umum. Ketika ditanya masyarakat, mereka biasa menjawab anaknya menjalani sekolah rumah (homeschooling), namun itu bohong.

Hal ini dinyatakan oleh Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin, dalam jumpa pers di Markas Polda Jawa Timur, Jl Frontage Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (15/5/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Homeschooling kalau ditanya. Padahal nggak," kata Machfud.

Sebagaimana diketahui, ada dua keluarga pengebom yang beraksi di Surabaya, ditambah satu yang diamankan di Sidoarjo. Mereka yang beraksi di Surabaya bahkan mengajak anaknya untuk melakukan aksi bom bunuh diri, sebagian anak-anak mereka sudah tewas.



Alih-alih menyekolahkan anak-anak mereka atau mendidik mereka dengan metode home schooling, para orang tua terduga teroris itu hanya menyuapi anak-anak mereka dengan doktrin paham teror.

"Homeschooling rasanya tidak tepat, tidak benar. Hanya orang tuanya mendoktrin ke anaknya (kalau ditanya orang), kamu sekolahnya home schooling," kata Machfud.



Simak juga sosok keluarga pengebom gereja Surabaya hanya di 20Detik: (/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads