"Ada aja laporan dari masyarakat dari titik ini, titik ini. Setiap harinya ada aja (laporan ODMK)," kata Kasi Ransos Sudinsos Jakarta Barat, Sutawijaya, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/5/2018).
Berdasarkan data Sudinsos Jakarta Barat, dari Januari sampai 10 Mei 2018, ada 99 orang psikotik/ODMK. Data terbanyak ada pada Maret 2018 dengan 31 laporan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada bulan Januari terdapat 20 orang, Februari ada 14 orang, Maret 31 orang, dan April 30 orang. Sedangkan Mei ada 4 orang," kata Sutawijaya.
Data ODMK lebih banyak daripada pengemis di Jakarta Barat. Namun masih lebih sedikit daripada gelandang.
"Data pengemis yang terjaring sebanyak 25 orang. Sedangkan untuk gelandang sebanyak 142 orang," ucap Sutawijaya.
Setelah mendapat laporan dan menjaring ODMK, Dinas Sosial akan mengirim mereka ke panti khusus. Namun, jika ada keluarga, mereka akan dirawat di rumah sakit.
"Penanganannya dibina di Panti Laras. Kalau ada keluarganya, dibawa ke RS Jiwa Grogol," ucap Sutawijaya. (aik/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini