"Saya siap diperiksa," kara Ketua Umum RMP, Titi Rizky, kepada detikcom, Selasa (8/5/2018).
Sebelumnya, pengacara pihak Komariah (ibu dari bocah korban tewas) menyatakan ada dua orang RMP yang datang ke rumah Komariah, pada 30 April kemarin. Dua orang itu salah satunya bernama Jo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RMP disebut memberi Rp 5 juta ke Komariah dan menyampaikan belasungkawa. Pihak keluarga diminta bungkam soal kronologi kemarian Rizky, satu dari dua korban tewas pembagian sembako 28 April itu.
"Kita RMP tidak terlibat acara di Monas itu, dan tidak ada anggota RMP yang bernama Jo. Tak ada pula yang mendatangi Bu Komariah. Saya sudah cek satu per satu," tanggap Titi Rizky.
Ketua RMP DKI bernama Daud Oktavianus dipastikannya sudah memeriksa bahwa tak ada anggotanya yang bernama Jo, dan tak ada pula yang datang ke rumah Bu Komariah di Pademangan Jakarta Utara. RMP mendukung polisi mengusut tuntas kasus yang bikin orang meninggal dunia itu.
"Jangan dipeti-eskan," ujarnya.
Ketua Dewan Pembina RMP, Maruarar Sirait, menghubungi secara terpisah dan mengklarifikasi. Pihaknya akan selalu mendukung pengusutan kasus ini. Semua relawan Jokowi perlu menjaga nama Jokowi.
"Kalau ada relawan Jokowi yang melanggar aturan, itu harus diklarifikasi, harus bertanggung jawab. Siapapun yang salah harus bertanggung jawab. Supaya ada efek jera, jangan ada pembiaran. Kita mau memenangkan jokowi dengan kerja nyata, simpatik, dan sesuai aturan," ujar Maruarar yang juga politisi PDIP ini.
RMP adalah kelompok pro-Jokowi sejak Pilpres 2014 lampau. Charles Honoris politisi PDIP juga merupakan bagian dari RMP sebagai koordinator Jakarta saat itu. Namun RMP tak ada hubungan organisasi dengan PDIP.
Maruarar mengatakan soal acara bagi-bagi sembako berujung maut itu, RMP tak terlibat, tak diundang, dan tak hadir. RMP juga tidak tahu soal panitia yakni Forum Untukmu Indonesia (FUI).
"Saya nggak kenal. Saya diundang juga nggak, datang juga nggak," kata Maruarar.
"Kejadian yang menyangkut soal Monas itu, silakan diusut secara tuntas. Kita sebagai pendukung Pak Jokowi, Pak Jokowi tidak pernah memerintahkan kita untuk melanggar aturan," ujarnya. (dnu/idh)