"Untuk menghindari debat kusir, nanti kita akan melakukan pembatasan pada moderator. Sehingga pesan yang disampaikan oleh kedua paslon tersampaikan," kata Komisionaris KPU Jatim Khoirul Anam saat jumpa pers di Gedung KPU Jatim di Jalan Tenggilis, Surabaya, Senin (7/5/2018).
Moderator jelas Anam, punya hak untuk memberhentikan jika terjadi debat kusir. Dalam debat Cagub-cawagub Jatim pertama, sempat terjadi debat kusir antara Cawagub Emil dengan Cawagub Puti. Debat kusir itu sempat ramai dibahas oleh masyarakat.
Dalam debat kedua Cagub Jatim, KPU memberikan batasan untuk para pendukung tiap paslon yang akan masuk ke dalam ruang debat. Setiap paslon, hanya diperbolehkan membawa 150 orang pendukung.
"Yang masuk ke dalam ruangan nanti tidak ada yang membawa alat peraga kampanye sama sekali. Kecuali yang melekat di badan, baju. Kita buatkan masing-masing tim paslon dengan bendera-bendara kecil," tandasnya.
Dalam debat kedua ini, KPU Jatim menyiapkan empat panelis baru. Mereka adalah Muhammad Hasan (Rektor Universitas Jember), Nuhfil Hanani (Guru Besar Universitas Brawijaya), Arif Hoetoro (Sekertaris Dewan Pakar ICMI Malang) dan Nurul Barizah (Wakil Dekan Fakuktas Hukum Airlangga).
Ada sembilan pertanyaan yang akan diajukan panelis untuk kedua paslo. Diantaranya kebijakan bidang pertanian perkebunan dan perikanan, bidang mikro usaha menengah dan koperasi, bidang penanaman modal dan investasi, bidang infratruktur dan prasarana wilayah, bidang pembangunan wilayah daerah kepulauan dan daerah terpencil, bidang pembangunan BUMD, bidang Kemaritiman, bidang ESDM dan Lingkungan, dan bidang tata ruang wilayah (zonasi).
Debat Cagub Jatim kedua yang diikuti paslon nomer 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan paslon nomor 2 Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, digelar di Dyandra Convention Center di Jalan Basuki Rachmat, Selasa (8/5/2018) malam. Debat ini dimoderatori Aiman Witjaksono dan Avian Malik. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini