"Kita mau verifikasi dulu karena di situ ada beberapa dinas yang menangani kan yang CFD. Karena video-videonya kita nggak bisa, yang masuk itu harus didata juga oleh Smart City yang mana betul video atau editan, itu yang harus kita lihat," kata Sandi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan sekarang sudah ada teknologinya tuh bikin video hoax. Jadi aku lagi minta Smart City pastikan dulu. Videonya kan yang masuk banyak sekali, bukan hanya yang kita lihat yang viral. Ada beberapa video. Itu lagi saya kirim ke tim Smart City untuk tentuin bahwa mereka itu legitimate," jelasnya.
Sebelumnya, CFD di Sudirman-Thamrin kemarin diramaikan warga berkaus #2019GantiPresiden. Namun ada juga relawan Joko Widodo yang memakai kaus #DiaSibukKerja. Sebuah video di media sosial yang viral memperlihatkan kedua pihak berhadapan.
Video viral itu diunggah di akun YouTube Jakartanicus, Minggu (29/4). Video itu lalu beredar juga di Twitter dan Instagram.
Video berdurasi 2 menit 26 detik itu awalnya memperlihatkan suasana CFD dan warga yang memakai kaus '2019GantiPresiden' dan kelompok 'DiaSibukKerja'. Salah satu kelompok kemudian terlihat mengacungkan uang ke kelompok lain. Uang juga diacungkan kepada seorang ibu yang membawa anaknya yang masih bocah.
Sebelumnya diberitakan, PSI menyebut ada pelecehan dan intimidasi terhadap seorang wanita dan anak di acara Car Free Day (CFD) di Bundaran HI. PSI mengecam tindakan pelecehan terhadap wanita yang membawa anak itu.
"Dalam video yang viral di media sosial, seorang ibu-ibu membawa anak-anak, dilecehkan, dikerubungi, dikibas-kibasin duit, anaknya terlihat menangis ketakutan, ini pelecehan terhadap perempuan dan intimidasi," kata jubir PSI bidang perjuangan toleransi dan melawan intoleransi, Mohamad Guntur Romli, lewat keterangannya, Senin (30/4). (idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini