Trotoar di sepanjang Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, mulai dari Rumah Sakit Polri hingga perempatan Pusat Grosir Cililitan banyak berlubang dan tak rata. Tak ada trotoar yang terlihat mulus dari tambalan semen.
Para pejalan kaki terpaksa melintas di atas beton-beton yang sudah rusak di tepi jalan. Tak terlihat ada batas antara lokasi pejalan kaki dengan kendaraan yang melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pejalan kaki, Atika (16) merasa tidak nyaman ketika berjalan di depan Pasar Kramat Jati. Dia mengaku sering diklakson oleh pengendara yang melintas.
"Ya gimana sebenarnya kalau jalan juga nggak nyaman, sering diklaksoni sama mobil-mobil," keluh Atika ditemui di Jl Raya Bogor Kramat Jati, Rabu (25/4/2018).
![]() |
Menurutnya kondisi trotoar di Kramat Jati itu berbeda jauh dengan trotoar yang ada di Cawang. Dia pun menginginkan adanya pembangunan fasilitas trotoar di wilayah Kramat Jati.
"Beda kalau yang lain kan ada (Jl Dewi Sartika, Cawang), di sini ya gini trotoarnya pengennya sih dibangun kayak yang lain-lain," ujarnya.
Sementara itu, Maman, warga Kramat Jati mengatakan sudah terbiasa berjalan dengan fasilitas trotoar yang tak layak di Kramat Jati tersebut. Dia sudah apatis dan menyerahkan semua ke pemerintah daerah.
"Kita biasa aja, sudah lumrah. Kita ikuti gimana pemerintah aja lah, kalau mau dibangun, ya dibangun. Kita cuma rakyat kecil," ujar Maman.
![]() |
Tonton juga video tentang pengendara motor bandel naik ke trotoar:
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini