Pantauan detikcom, Rabu (1/11/2017) sore, tak ditemui pejalan kaki yang menggunakan trotoar. Hanya ada pejalan kaki yang turun-naik dari jembatan penyeberangan orang (JPO).
Saat melintas, trotoar bagi pejalan kaki di ruas Cawang-Slipi atau tepatnya dari kantor BP2TKI hanya memiliki lebar sekitar 50 cm. Selain sempit, di trotoar juga ditemui banyak lubang yang membahayakan pejalan kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di dekat Jalan Pancoran III, ditemukan kabel listrik bertegangan tinggi yang menjuntai dan tergulung di bagian trotoar. Di dekat kabel tersebut dipasang imbauan untuk lebih berhati-hati.
Tak jauh dari situ, kontur tanah di trotoar juga ditemukan tak rata. Coran semen pun sudah tak karuan lagi bentuknya. Tampak pula pipa besar yang juga diletakkan di atas trotoar hingga memakan ruang pedestrian untuk berjalan.
Sementara itu, kondisi lalu lintas di Jalan MT Haryono dan Jalan Gatot Subroto juga terpantau ramai lancar. Sebagaimana diketahui, kondisi lalin di daerah ini kerap macet pada pagi dan sore hari.
Hampir setiap hari perempatan lampu lalu lintas (lalin) Pancoran menuju Pasar Minggu-Tebet atau Kuningan-Cawang selalu padat. Kondisi jalan yang menyempit membuat antrean panjang kendaraan hingga menuju lampu lalin di Pancoran. Ruas perempatan Pancoran ini pun sering macet akibat padatnya kendaraan.
Kondisi jalan ini belum ditambah lagi kendaraan berukuran besar, seperti bus TransJakarta (TransJ). Akibat pembangunan itu, bus TransJ pun tak punya jalur khusus.
Ukuran bus TransJ yang besar pun ikut menambah panjang antrean kendaraan menuju lampu lalin Pancoran. Antrean panjang kendaraan dari ruas jalan Cawang menuju Kuningan membuat pengendara kerap 'nakal' atau melaju meski lampu lalin sudah merah.
![]() |
Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan di ruas perempatan karena pengendara dari ruas jalan Pasar Minggu-Tebet atau sebaliknya sudah jalan. Kondisi seperti itu membuat pengendara kendaraan tidak mau mengalah. Tak pelak, terjadi 'perang' klakson karena tak ada yang mau mengalah.
Sebelumnya diberitakan, Anies mengatakan tidak adanya amdal lalin dari 10 proyek infrastruktur di DKI, yang mengakibatkan kemacetan yang luar biasa.
"Rapat koordinasi ini untuk membahas beberapa masalah yang urgen di Jakarta. Kita tahu ada kemacetan yang luar biasa di sekitar lokasi-lokasi pembangunan infrastruktur. Dalam pertemuan tadi terkemuka bahwa ada 10 titik pembangunan infrastruktur dan ternyata di 10 titik itu tidak pernah dilakukan amdal lalin," kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
Anies memberi contoh proyek infrastruktur yang membuat macet ada di kawasan Pancoran. "Di Pancoran, ada 2 proyek bersamaan, flyover dan LRT. Dalam konsekuensi lalu lintasnya ekstrem sekali," imbuhnya. (ams/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini