Arifin dan istrinya, YT, baru dua minggu menghuni indekos yang bangunannya bercat kuning. Rumah permanen satu lantai itu berada sekitar 250 meter dari pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan, Cibadak, Sukabumi.
Wakil Ketua RW 22, Ruhan, mengaku kaget soal kasus pencabulan yang dilakoni Arifin. Sejumlah warga setempat sempat menghajar Arifin lantaran geram dengan aksi yang dianggap mencemarkan nama kampungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Istrinya bekerja di garmen. Sebagai warga di sini, kita tidak tahu apa-apa. Mereka juga baru sekitar dua mingguan tinggal di tempat ini, makanya ketika kejadian juga langsung berkoordinasi dengan polisi," tutur Ruhan.
Berdasarkan keterangan polisi, Arifin memang sering bergeser tempat untuk menghindari kecurigaan warga. Di indekos kuning ini Arifin mengaku mencabuli dua wanita berparas cantik. Lokasi lainnya tercatat satu korban. Belum termasuk sejumlah korban dicabuli sang dukun di tempat indekos yang letaknya tersebar.
"Dia sering berpindah-pindah tempat untuk menghindari kecurigaan warga," ucap Kapolsek Cibadak Kompol Suhardiman.
(bbn/bbn)