"Kita pakai statis dan dinamis kita pakai semua. Statis ada truk berhenti ada dua digeser jadi 4 seluruh lajur, kalau dinamis ada PMK berjalan untuk mengetahu frekuensi jembatan," kata dosen Teknik Sipil dan Perencanaan ITS, Dr Hidayat Sugiharjo disela pengujian di lokasi, Selasa (24/4/2018).
Untuk mengetahui kekuatan jembatan, pihaknya akan mengukur adanya penurunan terhadap pondasi. "Kalau difreksi (penurunan) lebih kecil dari hitungan, berarti jembatan ini kokoh," ungkapnya.
![]() |
Sebelum memulai tes, tim ITS menghitung sumbu tengah truk yang akan dijadikan sebagai media tes kekuatan jembatan hibah dari PT Bumiputra ini. "Peraturan jembatan baru adalah 50 ton untuk standartnya dan desain jembatan ini sudah di desain segitu. Hasilnya bagaimana nanti kita lihat," tambah Hidayat.
Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan tes kekuatan Jembatan Ujung Galuh dilakukan sebagai upaya mengetahui kekuatan sebelum diserahkan ke Pemkot Surabaya.
"Tes beban dilakukan untuk mengetahui kekuatan jembatan sebelum diserahkan ke kita. Jembatan itu kan CSR, jadi sebelum diserahkan kita tes dulu kekuatannya," kata Erna.
Selama dilakukan tes kekuatan, pihak Dishub bersama Satlantas Polrestabes melakukan rekayasa lalu lintas dibantu Satpol PP maupun Linmas dengan mengarahkan kendaraan yang hendak melalui Jembatan Ujung Galuh. (ze/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini