Tanggapan Ketua KPK soal Fredrich Protes Rutan Tak Manusiawi

Tanggapan Ketua KPK soal Fredrich Protes Rutan Tak Manusiawi

Andhika Prasetia - detikNews
Senin, 23 Apr 2018 14:38 WIB
Fredrich Yunadi yang protes menu sarapan di rutan KPK (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Fredrich Yunadi sempat mengatakan kondisi rumah tahanan (rutan) KPK, di mana dia ditahan, tidak manusiawi. Ketua KPK Agus Rahardjo pun menanggapi.

Namun, tanggapan Agus tidak merujuk langsung terkait kondisi rutan. Agus malah menyebut sangkaan pada Fredrich yaitu merintangi penyidikan Setya Novanto.


"Ya Pak Fredrich merekayasa sesuatu nggak? Kan di pengadilan terungkap, Pak Bimanesh ngomong apa, siapa yang merekayasa kecelakaan," ujar Agus usai menghadiri diskusi di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluhan Fredrich itu disampaikan usai menjalani sidang pada Kamis, 22 Februari lalu. Saat itu, Fredrich mengaku tidak puas karena tidak bisa makan makanan favoritnya.


"Di dalam tahanan KPK itu tidak manusiawi, kita tidak boleh beli apapun, bahkan bawa uang Rp 1 pun nggak boleh. Saya hanya mengharapkan hari Senin dan Kamis dapat kiriman dan ini pun kotak kecil segini," ucap Fredrich saat itu.

Kemudian, saat menjalani sidang pada Kamis, 12 April lalu, Fredrich juga terang-terangan mengeluhkan salah satu menu sarapan di KPK. Dia mengaku diberi bubur kacang hijau atau yang populer disebut burjo, tetapi butiran kacang hijaunya menurut Fredrich hanya satu sendok saja.

"Kalau pagi cuma dikasih bubur kacang ijo, cuma sesendok. Kan itu penyiksaan terhadap secara tidak langsung," kata Fredrich yang mengadu ke majelis hakim saat itu.

Namun belakangan majelis hakim tengah mempertimbangkan pemindahan Fredrich ke rutan lainnya. Salah satu opsi yang dipilih Fredrich yaitu rutan Cipinang. (dkp/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads