Sosok Inspiratif Engkus dan Surat untuk Bupati Sukabumi

Sosok Inspiratif Engkus dan Surat untuk Bupati Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 23 Apr 2018 11:56 WIB
Jari kaki Engkus mengetik rangkaian kata di ponsel tablet layar sentuh. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi - Pria difabel, Engkus (30), sudah delapan tahun membagikan ilmunya menulis dan tata bahasa Inggris melalui media sosial Facebook. Meski tidak mengenyam bangku sekolah, Engkus berhasil memikat banyak orang melalui materinya. Kisah inspiratif Engkus itu viral di media sosial.


Pada 13 April 2018 lalu, Engkus pernah membuat surat terbuka di akun Facebook miliknya, berikut isi dari suratnya tersebut.

"Assalamu'alaikum Wr, Wb....

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada bapak Bupati Sukabumi yang saya hormati,

Nama saya Engkuz. Usia saya 30 tahun. Saya seorang difabel. Alamat saya: Kampung Ciangsana, Desa Kertangsana, Kecamatan Nyalindung, RT 03, RW 03, Kabupaten Sukabumi.

Dalam surat ini, saya ingin menyampaikan kesulitan-kesulitan saya. Ini bukan berarti saya mengeluh, tapi saya hanya ingin diperhatikan oleh pemerintah sebagai seorang difabel.

Saya memang kurang diperhatikan oleh pemerintah sehingga saya memiliki kesulitan dalam kebutuhan saya sehari-hari. Untuk keperluan sehari-hari pun saya mengandalkan hasil dari menjual telor bebek. Saya memiliki 7 ekor bebek, namun kadang bertelor, kadang juga tidak.


Meski saya seorang difabel, saya benar-benar ingin mandiri dan mendapat penghasilan sendiri, namun saya belum tahu caranya, dan saya pun ingin sekolah meski sudah terlambat. Saya juga ingin tinggal ditempat yang layak karena setiap hujan saya kena bocor.

Saya sebenarnya menguasai Bahasa Inggris. Saya mulai belajar Bahasa Inggris sejak usia 6 tahun. Saya mempelajarinya secara otodidak. Karena saya mempelajari secara tekun, melaui TV, majalah dan kamus, akhirnya saya mengerti.

Saya selalu membagikan ilmu saya di media sosial. Saya sudah berbagi di facebook selama lebih dari 8 tahun. Saya mengetik dengan jari kaki saya karena kedua tangan saya tidak berfungsi. Saya juga memiliki kesulitan bicara.

Seandainya saya bisa bicara secara lancar, saya mungkin bisa ngeles, namun saya tidak bisa. Saya berharap semoga bapak Bupati dapat meluangkan untuk menemui saya dan memberi solusinya.


Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu'alaikum Wr, Wb...

Engkuz"

Surat terbuka itu kemudian viral dan dibagikan oleh ratusan orang, belum satu hari surat itu mendapat jawaban. Sejumlah orang mulai dari staf desa hingga kecamatan berduyun-duyun mendatangi tempat tinggalnya dan memberikan bantuan.

"Saya menyampaikan secara langsung curhatan saya tersebut, mereka menjanjikan akan memberikan sambungan WiFi, perbaikan rumah dan banyak lagi. Saya bersyukur semua dijawab, tapi keinginan dan harapan saya untuk bertemu langsung dengan bapak bupati belum terkabul," ujar Engkus kepada detikcom di rumahnya, Kampung Ciangsana, RT 3 RW 3 Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Senin (23/4/2018).


Engkus anak bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakaknya, Ajid Iskandar (45) dan Leni (33), sudah berkeluarga. Leni kadang menggantikan peran sang ayah untuk mengurusi keperluan Engkus.

"Jari-jari kaki saya biasanya digunakan untuk mengetik. Saya benar-benar bersyukur kepada Allah karena memberikan jari-jari kaki yang berguna bagi saya," ujarnya. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads