"Tadi di sini koneknya baru jam 7.45 WIB, semestinya masuknya (UNBK sesi pertama) jam 7.30 WIB," kata Kepala SMP N 1 Banguntapan, Wiharno (45) kepada wartawan di SMPN 1 Banguntapan, Senin (23/4/2018).
Wiharno menjelaskan, sebelum ujian berlangsung pihaknya telah mendapat pemberitahuan dari pusat bahwa server sementara waktu tidak akan bisa dibuka. Namun, kendala itu hanya akan berlangsung sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, persoalan server offline hanya berlangsung di sesi pertama UNBK. Sementara sesi kedua UNBK di SMPN 1 Banguntapan berlangsung lancar, tanpa hambatan apapun.
"Kendalanya cuma offline tadi pagi itu, dan kalau offline kita nyoba terus untuk menyambungkan, usaha kita cuma begitu. Sekarang sudah enggak apa-apa, lancar," paparnya.
"Untuk UNBK ini kan setiap 15 menit biasanya token ganti terus. Kalau token tidak bisa masuk, tunggu 15 menit ganti token lagi. Ketika off (server offline) tadi semua siswa ganti (token) semua," pungkas dia.
Baca juga: Server Error, UNBK di Rembang Molor |
Sementara itu, Bupati Bantul, Suharsono saat meninjau pelaksanaan di SMPN 2 Sewon mengatakan ada dua siswa SMP di Bantul sakit pada hari pertama UNBK hari ini. Kedua siswa tersebut sebelumnya opname di rumah sakit, namun mereka direncanakan tetap mengikuti UNBK di sekolah.
![]() |
"Tadi ada laporan bahwa ada yang (satu siswa) kecelakaan, kemudian ada (satu siswa sakit). Mereka sebelumnya opname (di rumah sakit), tapi tetap ikut ujian," kata Suharsono didampingi Kepala Disdikpora Bantul, Didik Warsito.
Didik menambahkan, sebelum pelaksanaan UNBK bupati telah menginstruksikan kepada tiap kepala sekolah SMP di Bantul. Para kepala sekolah diperintahkan untuk memberikan perhatian khusus kepada peserta ujian yang sakit.
"Di SMP 1 Banguntapan sudah diantisipasi, (siswa yang sakit) bisa ujian di sekolah. Sementara di SMP 4 Pandak, itu nanti di sesi dua anak itu juga bisa ujian di sekolah," ungkapnya.
"Di Bantul ini semua (SMP sederajat) sudah menyiapkan dengan UNBK. Ada 12.461 siswa yang mengikuti ujian. Kami yakin, insyaallah (pelaksanaan UNBK) tidak ada kendala," ucapnya.
Sementara Kepala SMP 2 Sewon, Hariman menjelaskan, di sekolahnya ada 216 siswa mengikuti UNBK. Dari 216 tersebut ada tiga siswa yang tidak mengerjakan soal di komputer, namun di paper test.
"Di sini ada lima ABK (anak berkebutuhan khusus), yang dua bisa mengerjakan soal di komputer. Sementara yang tiga anak ujian pakai paper test, jadi soal UNBK diprintkan untuk dikerjakan sama mereka," tutupnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini