Bicara soal Hari Kartini, Sekjen PDIP Singgung Elite Miskin Prestasi

Bicara soal Hari Kartini, Sekjen PDIP Singgung Elite Miskin Prestasi

Ahmad Toriq - detikNews
Sabtu, 21 Apr 2018 14:15 WIB
Hasto Kristiyanto (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bicara soal pemikiran RA Kartini di peringatan Hari Kartini. Hasto menyinggung miskinnya keteladanan.

"Pemikiran Kartini sebagai awal gerakan emansipasi perempuan Indonesia telah mendobrak alam pikir feodal dan mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap wanita pribumi, berkat kumpulan surat-menyurat Kartini yang dikumpulkan oleh Menteri Kebudayaan Belanda JH Abdendanon," kata Hasto dalam pernyataan tertulis, Sabtu (21/4/2018).

"Pemikiran Kartini, meski bersifat progresif, namun disampaikan dalam tatacara yang berkebudayaan. Karena itulah gagasannya tentang emansipasi perempuan dan mimpi Kartini agar perempuan berdaulat di dalam menentukan arah dan perjalanan hidupnya justru dapat ditangkap dengan baik karena tutur katanya yang berbudi pekerti," imbuh Hasto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hasto mengatakan yang disampaikan Kartini tentang mimpi besar terhadap kaum perempuan, tentang kebudayaan Nusantara, dan tentang kesetaraan warga negara seharusnya mengilhami para elite bangsa untuk belajar tentang kearifan sikap, tutur kata yang halus, serta sikap yang memberi keteladanan. Dia menyebut elite bangsa saat ini nihil keteladanan.

"Saat ini begitu mudah orang mencela pemimpinnya, padahal dirinya sendiri miskin berprestasi. Kecenderungan obral kata yang memecah belah, kasar, menghakimi pihak lain, dan menganggap dirinya paling benar, adalah gambaran keprihatinan melunturnya budi pekerti. Kartini pasti menangis melihat perilaku elite yang nihil keteladanan seperti itu," ulas Hasto.

"Kita peringati Hari Kartini dalam kepeloporan Kartini yang mampu membangun harapan perjuangan emansipasi perempuan, dengan gerak kebudayaannya agar bangsanya hadir sebagai bangsa merdeka yang berbudi pekerti," pungkas Hasto.

(tor/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads