Namun jika dilihat lebih dekat, ada yang berbeda di tangan para ibu tersebut. Mereka terlihat membawa kaleng cat di tangan kiri, dan kuas di tangan kanan.
Dengan cekatan, mereka tampak mengecat salah satu rumah warga, Yunarwati yang memiliki tembok panjang lebih dari 20 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waldiyah mengatakan, pengecatan tembok warga ini bukan tanpa alasan. Kampung Tidar Campur saat ini tengah merintis kampung warna warni.
Salah satu caranya yakni dengan mengecat dinding rumah warga dan fasilitas umum dengan cat warna warni.
"Keterlibatan kami, para perempuan, juga dalam rangka mensukseskan program kampung warna warni ini. Semuanya dilakukan oleh warga secara gotong royong dan murni swadaya masyarakat," ungkapnya.
Ketua RT 01 RW 01, Kampung Tidar Campur, Sudadi Waluyo menambahkan, ada sekitar 25 rumah warga yang akan dicat seluruhnya dengan berbagai warna.
"Awalnya kita memulai aksi pengecatan tembok rumah warga saat
peringatan 17 Agustus. Tapi justru banyak yang antusias, dan sekarang hampir semua rumah warga sudah dicat warna-warni semua," kata Sudadi.
![]() |
Menurut Sudadi, aksi lukis dinding rumah ini tercetus karena adanya usulan dari warga. Masyarakat kata dia, sering urun rembug ketika menggelar gotong-royong tiap pekan.
"Ada ide supaya tembok warga ini dikasih warna-warni, ada gambar yang bermakna, dan unik kreatif," ungkapnya.
Terobosan membuat kampung pelangi, memang sudah mengundang para wisatawan ke kampung tersebut. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Semarang, Yogyakarta, Karanganyar, dan lainnya.
"Bahkan, beberapa di antaranya ada turis mancanegara. Itu yang membuat warga semakin semangat untuk membuat terobosan dan inovasi pariwisata di Kampung Tidar Campur," tuturnya.
Sementara itu, Yunarwati mengaku senang, rumahnya kini sudah dicat warna-warni. Apalagi kegiatan itu diprakarsai secara swadaya dan gotong-royong warga.
![]() |
"Cukup membuat bangga juga karena warga bisa guyub. Biasanya kan kalau ngecat dilakukan pria, tapi khusus perayaan Hari Kartini, banyak ibu-ibu yang ikutan ngecat. Jadi terlihat akrab dan kompak warga di sini," imbuhnya.
Dirinya berharap, kreasi warga membuat "kampung pelangi" akan membawa kesan positif bagi pariwisata Kota Magelang. Hal itu juga senada dengan keinginan masyarakat membuat Kampung Tidar Campur, sebagai kampung wisata terbaik di Kota Sejuta Bunga. (sip/sip)