Komisi V DPR Cek Jembatan Babat yang Ambrol, Ini Rekomendasi Mereka

Jembatan Babat Ambrol

Komisi V DPR Cek Jembatan Babat yang Ambrol, Ini Rekomendasi Mereka

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 19 Apr 2018 16:08 WIB
Rombongan Komisi V DPR mengecek kondisi jembatan Babat yang ambrol. (Foto: Eko Sudjarwo/detikcom)
Lamongan - Komisi V DPR RI memberikan respons atas ambrolnya jembatan yang menghubungkan Lamongan dengan Tuban.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Sigit Susiantomo meminta pemerintah mengaktifkan forum komunikasi lalu lintas, yang mensinergikan Kementerian PU, Kementerian Perhubungan dan Dirlantas. "Kami sudah memberikan rekomendasi agar pemerintah mengaktifkan forum lalu lintas," kata Sigit didampingi Dirjen PU Bina Marga, Aris Moerwanto, saat meninjau jembatan yang ambrol, Kamis, (19/4/2018).

Menurut Sigit, tujuan dari mengaktifkan forum komunikasi lalu lintas tersebut, agar bisa mengatur kendaraan-kendaraan besar yang mengangkut logistik. "Kendaraan-kendaraan besar jangan terus menerus melebihi beban," ujarnya berpesan.


Sebenarnya, sambung Sigit, pemerintah telah memiliki data-data kendaraan yang melebihi beban. "Tinggal pemerintah menguatkan lagi penegakan hukum, ke depan kami berharap pemerintah mau menegakkan hukum," katanya.

Bahkan, Sigit menyarankan, supaya perusahaan-perusahaan yang melebihi beban dikenai sanksi apabila melanggar. "Agar perusahaan-perusahaan angkutan yang melebihi beban dan ternyata merugikan negara seperti ini, bisa diperkarakan," ujar Sigit.

Ancaman itu dengan harapan kejadian runtuhnya jembatan yang ada di wilayah perbatasan Kecamatan Babat, Lamongan dengan Kecamatan Widang, Tuban tak terulang. "Agar kelebihan-kelebihan muatan, truk-truk yang kelebihan muatan bisa di kontrol, agar tidak lewat jembatan seperti ini," katanya.

Komisi V DPR Cek Jembatan Babat yang Ambrol, Ini Rekomendasi MerekaFoto: Eko Sudjarwo/detikcom
Untuk melakukan kontrol tersebut, Sigit meminta Menteri Perhubungan mengaktifkan kembali jembatan timbang. "Jembatan timbang saat ini sedang di set-up untuk bisa sinergi dengan perawatan jalan," katanya.

Sementara terkait dengan runtuhnya jembatan, ia menduga jembatan kembar sisi sebelah barat itu runtuh akibat kelebihan beban dan tiga truk yang berjalan secara bersamaan dengan cara saling mendahului. "Insiden ini akibat kelebihan muatan, menurut saya yang perlu diperkarakan adalah perusahaan yang mengangkut material terlalu banyak, kemudian lewat dengan bareng-bareng ini yang menjadi persoalan," ujar Sigit.


Untuk menuntaskan penyelidikan atas runtuhnya jembatan tersebut, Sigit meminta Komite Nasional Keselamatan Konstruksi (KNKK) untuk bekerja keras menemukan penyebabnya. "Kita minta kepada KNKK, yang terkait dengan kecelakaan konstruksi, untuk bekerja sehingga bisa menemukan yang paling signifikan," ujar Sigit.

(trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.