Dari pantauan detikcom, keluarga dan kerabat larut dalam kesedihan. Mereka berkumpul di dekat jenazah yang disemayamkan di ruang tamu. Beberapa kerabat perempuan tak hentinya menangis. Kerabat lain juga terlihat sedih dengan kematian pelajar kelas I SMKN 1 Janti, Kota Malang ini.
Rencananya, jenazah Dhimas akan dimakamkan malam ini di TPU terdekat. Pelayat silih berganti datang ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa.
Dhimas dilarikan ke rumah sakit pada Senin (16/4) oleh keluarga ketika terus mengeluh sakit pada sejumlah anggota tubuhnya. Pada Selasa (17/4/2018), malam, Dhimas dirujuk ke Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA), hingga sore tadi meninggal dalam perawatan.
Menurut kakak ipar Dhimas, Yoga Purna (25), Dhimas mengeluh sakit seusai kerusuhan terjadi. Tapi saat itu Dhimas menolak dibawa ambulans ke rumah sakit seperti korban kericuhan lainnya pada Minggu (14/4/2018), malam.
Dhimas memilih pulang bersama teman-temannya. Esok harinya, keluarga yang mengetahui Dhimas dalam kondisi tak wajar, membawanya ke rumah sakit.
"Sempat mengaku terinjak-injak. Mengeluh dadanya sakit, tapi pilih pulang dengan naik motor. Senin baru dibawa ke rumah sakit dan kemarin malam dirujuk ke RSSA," ujar Yoga kepada wartawan di rumah duka, Rabu (18/4/2018) malam.
Kerusuhan pecah saat laga Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (14/4/2018) malam. Pertandingan yang memasuki injury time babak kedua terpaksa dihentikan karena penonton bentrok dengan match steward dan berujung tembakan gas air mata petugas keamanan untuk mengendalikan situasi. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini