Dhimas meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Kamis (18/4/2018) sore. Kini jenazah Dhimas sudah dibawa dari kamar jenazah RSSA Malang ke rumah duka di Jalan Kepuh, Kota Malang.
Usai pertandingan, Dhimas sebenarnya mengeluh sakit. Namun pelajar kelas I SMK Negeri 1 Janti ini memaksa pulang dengan dibonceng temannya dari Stadion Kanjuruhan, tempat laga digelar pada Minggu (14/4/2018), malam.
"Dia (almarhum) maksa pulang, meski mengeluh pusing. Mau dibawa ambulans gak mau," ujar Nurrosidin (40), tetangga Dhimas pada wartawan di kamar jenazah RSSA Malang Jalan Belakang Rumah Sakit.
Video 20Detik: Video Kericuhan Suporter di Laga Arema vs Persib
![]() |
Keesokan harinya atau Senin tanggal 15 April 2018, kondisi Dhimas semakin memburuk sehingga keluarga membawanya ke rumah sakit. "Baru kemarin pukul 9 malam dirujuk ke RSSA, dan tadi jam 4 sore meninggal dalam perawatan," kata Nurrosidin saat mendampingi kerabat Dhimas menunggu proses pemulangan jenazah.
Nurrosidin mengatakan Dhimas sempat bercerita jika saat kericuhan pecah, dia sempat terinjak-injak penonton. Akibat badannya yang terinjak-injak itu, Dhimas merasa sesak dan pusing.
"Dhimas sempat mengaku terinjak-injak saat kerusuhan terjadi," tandas Nurrosidin.
Kerusuhan pecah saat laga Arema menjamu Persib di Stadion Kanjuruhan, Minggu (14/4/2018), malam. Pertandingan yang memasuki injury time babak kedua terpaksa dihentikan karena terjadi bentrok penonton dengan match steward hingga berujung tembakan gas air mata aparat keamanan untuk mengendalikan situasi.
Tercatat 214 suporter menjadi korban dampak gas air mata, situasi panik juga membuat penonton lain terinjak-injak. Delapan korban harus menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit. Saat itu, Dhimas Duha yang kini meninggal dunia, tak tercatat di dalamnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini