"Kampung Kunir next, kemarin terkendala kemarin masih ada permasalahan dari sosialisasinya belum. Tapi sudah ada pembicaraan," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
"Kendalanya, saya lihat lebih ke koordinasi aja. Nggak ada kendala mendasar. Hanya koordinasi aja," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, ia memastikan pembangunan shelter tersebut akan segera dilakukan. Sandi mengungkapkan saat ini pihaknya masih menunggu kesiapan warga Kampung Kunir.
"Begitu mereka diterima oleh kami, ada pembicaraan yang lebih mengerucut, kita akan buat modelnya sama dengan Kampung Akuarium," ungkapnya.
Rencananya, penataan Kampung Kunir juga akan menunggu revisi Perda tentang Tata Ruang. Selain itu, konsep pembangunan akan sama seperti Kampung Akuarium meski tidak identik dengan konsep penataan di Kampung Akuarium, Jakarta Utara.
"Tapi mirip pendekatannya seperti itu," kata Sandiaga.
Untuk diketahui, Pemprov DKI berencana menata sejumlah permukiman di Jakarta. Beberapa permukiman yang ditata adalah kampung yang digusur pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), salah satunya Kampung Kunir.
Untuk mengakomodasi warga yang tergusur, rencananya pembangunan shelter sementara akan dibangun. Salah satu shelter yang telah dibangun adalah shelter di Kampung Akuarium.
Sejumlah warga juga sudah menempati shelter yang telah jadi. Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau perkembangan pembangunan shelter warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Ini secara umum warga di sini, (tinggal) dari puing-puing menjadi tempat ini mereka bersyukur, tetapi PR kami belum selesai. Jadi, kami masih harus menuntaskan rencana rumahnya. Kemudian pembangunan rumahnya, pembangunan lingkungannya, bahkan memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah. Ini PR-nya masih banyak," ujar Anies, Sabtu (14/4).
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini