Pantauan detikcom, sejumlah warga sudah menempati shelter yang telah jadi. Saat ini sebanyak 56 shelter sudah dibangun, dari rencana pembangunan berjumlah 107 shelter.
"Ukurannya 3,5x6 meter, total 56 shelter, sudah 50 persenlah," ujar anggota Satpol PP Didik Hari Cahyono saat sedang menjaga keamanan di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (20/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ke-56 shelter itu terbagi menjadi dua blok. Di Blok A terdapat 32 shelter, 22 di antaranya sudah ditempati warga.
Sedangkan di Blok C terdapat 24 shelter dan 14 di antaranya sudah terisi. Satu shelter ditempati satu keluarga. Di dalam shelter terdapat dua ruangan yang dibatasi papan tripleks.
Antar-shelter juga dibatasi papan tripleks. Setiap blok, shelter dibuat dalam dua baris yang dipisahkan satu jalan kecil.
Didik mengatakan shelter ini belum bisa disebut selesai karena fasilitas listrik dan air belum dipasang.
![]() |
"Nunggu semuanya selesai kan nggak mungkin, ini juga belum bisa dibilang selesai. Kasihan warga yang tidur di tenda suka kedinginan, nggak sehat," ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga, Juronah (48), mengaku lega sudah mendapat shelter sehingga tidak merasakan kedinginan seperti saat tinggal di tenda. Namun ia masih mengeluhkan penyediaan listrik dan air.
![]() |
"Ya alhamdulillah, nggak apa-apalah yang penting jangan kehujanan aja ya," ujarnya di depan shelter A14 yang ditempatinya.
"Cuma listriknya belum ada, pakai lilin kalo malam, kadang pakai mesin diesel patungan. Kalo nggak patungan kan nggak dapat. Airnya masih air sumur, seminggu bayar Rp 15.000," ujarnya kembali.
Untuk fasilitas listrik, Didik mengatakan sudah ada koordinasi dengan PLN. Kabel listrik pun sudah terpasang ke setiap shelter.
![]() |
"Listrik kemarin sudah dirapatkan, jadi listrik baru masuk tiangnya. Setelah itu, baru dimasukkan kabel, baru nanti akan dialiri listrik," ujar Didik.
Sedangkan untuk penerangan setiap malam, warga masih memakai genset. Ada dua unit genset yang digunakan di lokasi.
"Ada dua unit. Satu punya warga, satu lagi punya kontraktor. Terus bensinnya patungan warga," tutup Didik.
![]() |
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI sudah membuat konstruksi shelter sejak 7 Januari lalu. Tujuan dibangunnya shelter ialah menampung sementara warga Kampung Akuarium yang sebelumnya tinggal di tenda.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah mengatakan akan segera menata ulang permukiman warga dan membereskan status kependudukan warga yang terkena dampak penggusuran di Kampung Akuarium. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini