"Berhenti menghancurkan Suriah seperti Anda menghancurkan negara kami," teriak para demonstran di Lapangan Tahrir, di Baghdad mengenai invasi Amerika Serikat cs ke Irak tahun 2003.
"Tidak untuk Amerika, tidak untuk bombardir Suriah," imbuh para demonstran seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi demo pada Minggu (15/4) waktu setempat itu juga digelar di jalan-jalan di kota-kota Najaf dan Basra, sebelah selatan Baghdad. Sadr ikut serta dalam aksi demo di Najaf, tempatnya tinggal.
Sebelumnya, pemerintah Irak menyatakan bahwa serangan udara negara-negara Barat ke Suriah merupakan perkembangan sangat berbahaya yang bisa memicu bangkitnya para ekstremis di wilayah tersebut.
Presiden AS Donald Trump mengklaim, serangan udara yang dilakukan AS, Prancis dan Inggris tersebut "terkait dengan kemampuan senjata kimia" pemerintah Suriah. Negara-negara Barat tersebut menyatakan bahwa serangan itu dilakukan sebagai respons atas dugaan serangan gas beracun di Douma, daerah kantong terakhir pemberontak di Ghouta Timur pada 7 April lalu. Puluhan orang termasuk perempuan dan anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Ratusan orang lainnya luka-luka.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini