Salah satu dari rangkaian peringatan adalah Ngapem yang dilaksanakan di Bangsal Sekar Kedhaton Keraton Yogyakarta, Sabtu (14/4/2018).
Ngapem adalah prosesi membuat kue apem yang dilakukan oleh Permasuri Raja yakni GKR Hemas dan putri-putrinya yaitu GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Hayu, GKR Bendoro dengan para abdi dalem perempuan.
Baca juga: Ulang Tahun ke 72, Sultan HB X Tiup Lilin |
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Condrokirono mengatakan apem yang dibuat ada dua macam yaitu apem besar disebut apem mustoko dan apem alit atau yang biasa. Apem tersebut akan nantinya untuk prosesi labuhan. Apem-apem akan ditata sepanjang badan Ngarso Dalem (Sri Sultan).
![]() |
"Apem mustoko untuk mustoko bahu, untuk badan memakai apem,"kata GKR Condrokirono di Keraton Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk labuhan dipilih yang bagus-bagus, tebalnya sama, sehungga waktu ditata imbang,"katanya.
Tingalan Jumenengan Dalem adalah serangkaian upacara yang digelar berkaitan dengan peringatan penobatan/ kenaikan tahta Sri Sultan. Puncak acara dalam rangkaian peringatan ini bukan berupa resepsi atau perayaan tetapi selamatan (sugengan) yang digelar untuk memohon usia panjang Sultan, kecemerlangan tahta Sultan, dan kesejahteraan bagi rakyat Yogyakarta. (bgs/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini