"Wah, menurut saya itu usaha YouTuber untuk dapat perhatian agar eksis banyak subscriber. Caranya dengan social experiment," kaya Daisy kepada detikcom, Kamis (12/4/2018).
Daisy pun menyayangkan tindakan Erlangga dan rekan-rekannya yang mencari eksistensi dengan cara yang kurang baik. Apalagi objek yang menjadi sasaran dari prank tersebut belum tentu dapat menerimanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun (meningkatkan eksistensi) dengan social experiment yang membahayakan. Social experiment yang dilakukan (dapat) membangkitkan rasa takut dan kaget. Belum tentu semua orang bisa menerima itu," tuturnya.
![]() |
Ia kemudian mengimbau agar siapapun, khususnya para generasi milenial tetap mengedepankan etika saat mencari kesenangan. Terlebih, jangan sampai kesenangan yang diciptakan mengganggu kenyaman orang lain.
"Himbauannya, tetap harus ada etika yang dijaga dalam mencari kesenangan. Jangan sampai kegiatan yang dilakukan mengganggu kenyamanan, kesopanan dan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Karena itu berati kita mengambil hak orang lain," ucap Daisy.
Seperti diketahui, video prank pocong Erlanggs alias Erlangga menjadi viral di media sosial dan sudah ditonton ratusan ribu kali di YouTube. Dalam video tersebut Erlangga didandani bak pocong dan bersembunyi di balik tembok.
Erlangga berdiri di sudut gang, sedangkan rekan-rekannya yang lain sembunyi di sudut lain sambil merekam. Seorang ibu berdaster terkaget-kaget dan lari ketika 'pocong' itu keluar. Dia kemudian marah-marah ketika tahu dikerjai Erlangga dan teman-temannya.
Ibu bernama Lilis (40) menjadi korban aksi jail Erlangga dan teman-temannya. Dia mengaku masih merasakan sesak di dada sejak dikerjai Erlangga dan teman-temannya.
Lilis menyesalkan video ini diunggah Erlangga di YouTube tanpa persetujuannya. Dia membantah ucapan Erlangga yang menyebut sebaliknya. Dia juga menuntut agar Erlangga datang langsung menemuinya dan meminta maaf.
(yas/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini