Soal 'Pose Tiga Jari' PNS Disdik, Aher: Silakan Klarifikasi

Pilgub Jabar 2018

Soal 'Pose Tiga Jari' PNS Disdik, Aher: Silakan Klarifikasi

Mukhlis Dinillah - detikNews
Selasa, 03 Apr 2018 19:40 WIB
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom)
Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan merespons terkait adanya aduan pegawai negeri sipil (PNS) yang diduga tidak netral berkaitan Pilgub Jabar 2018. Aher, sapaan Heryawan, meminta pihak berwenang untuk klarifikasi terlapor yaitu sejumlah PNS di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yang dituding 'pose tiga jari' tanda mendukung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

"Laporkan silakan dan Bawaslu Jabar panggil saja (terlapor) untuk dimintai klarifikasi," kata Aher saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (3/4/2018).


Menurut dia, klarifikasi bagian penting dilakukan lantaran pose tiga jari tersebut memiliki makna luas. Apalagi, sambung dia, ada beberapa makna pose tiga dalam dunia pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira tinggal dipanggil, itu simbol apa. Itu bisa simbol tiga, three end dan salam genre, bisa macam-macam maksudnya apa," ujar Aher.

Ia menuturkan simbol jari tidak bisa begitu saja dikatakan mendukung pasangan nomor urut tiga. Terkecuali, sambung dia, adanya ucapan atau ajakan untuk memilih pasangan nomor tiga yakni Sudrajat-Syaikhu.

"Kan simbol tidak bisa bicara, kecuali ngomong pilih nomor 3. Kalau saya orang PKS pakai simbol tiga itu jelas Asyik gitu," ucap Aher sambil memperagakan pose tiga jari.


Dia menegaskan berulang kali sudah mengingatkan PNS di lingkungan Pemprov Jabar untuk mempertahankan netralitas di tahun politik ini. Bila ada yang berpihak, sambung dia, silahkan proses sesuai aturan yang berlaku.

"Jelas kita tidak pernah melanggar realitas dan netralitas dipertahankan. Kalau ada dipersoalkan saja," kata Aher. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads