Joni berasal dari Pacet, Mojokerto. Saat ini tinggal di Dusun Sidomulyo, Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi, Kebupaten Ngawi. Sehari-hari dia bekerja sebagai buruh tani.
Kilas balik perjalanan Joni. Tahun 2005 silam, dia berurusan dengan penegak hukum lantaran menyembunyikan Noordin M Top. Noordin merupakan pria kelahiran Malaysia yang disebut sebagai dalang aksi pengeboman di sejumlah wilayah di Indonesia. Noordin tewas dalam baku tembak dengan anggota Densus Antiteror Polri di Mojosongo, Solo, pada September 2009.
Joni divonis 4 tahun di PN Jakarta Selatan. Hari-harinya dihabiskan di Nusakambangan, Cilacap. Tahun 2010, dia bebas.
"Saya sudah tidak berhubungan dengan mereka (orang-orang terkait aksi terorisme). Saya hanya ingin hidup tenang di Ngawi bersama anak dan istri," terang Joni kepada detikcom di rumahnya, Selasa (3/4/2018).
![]() |
Sambil berkelakar Joni menyebut kulitnya pernah berubah jadi 3 warna. Sawo matang sebelum masuk penjara, putih di penjara. "Dan sekarang karena berkantor di sawah kulit saya hitam," kata Joni sambil tertawa lepas
Selepas bekerja di sawah, Joni aktif di masjid dusunnya. Dia hidup tenang bersama istri dan ketiga anaknya.
Pertobatan Joni diapresiasi Polres Ngawi. Dia diumrahkan gratis. Piagam penghargaan dan paspor untuk Joni diserahkan Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu di Masjid Miftahul Huda Polres Ngawi Senin (2/4). Rencananya mantan pria yang menyembunyikan Noordin ini berangkat pada Mei 2018. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini