Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Erlin Tangjaya mengatakan mobil ditemukan setelah tim menangkap Poniman (21) dan Bayu (20). Mobil milik korban ditemukan di Desa Lalan, Musi Banyuasin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim masih mendalami dugaan keterlibatan pemilik rumah yang dititipi mobil rampasan terkait kasus ini. Mobil korban sudah dibawa ke Mapolda Sumsel.
Untuk mengelabui polisi, mobil korban bernomor polisi BG-1352-RP dipasangi pelat palsu BE-1824-BA.
"Pemilik rumah akan kami panggil dan dalami (keterangannya) dulu. Karena mobil ini dititipkan pelaku sudah lama, sekitar 2 atau 3 hari setelah terjadinya perampokan dan pembunuhan sopir Go-Car Februari lalu," kata Erlin.
Sementara itu, pelaku Bayu saat ditemui di ruang pemeriksaan Subdit Jatanras tak bicara banyak. "Nggak tahu saya, Pak. Mobil itu hanya dititip saja," kata Bayu dengan kepala terus menunduk.
Bayu Irwansyah ditangkap bersamaan dengan Poniman pada Kamis (29/3). Poniman terpaksa ditembak mati polisi karena berusaha melawan saat akan ditangkap.
Setelah menangkap kedua pelaku, polisi menemukan jasad korban yang hanya tersisa tulang di tepi Sungai Musi, Desa Muara Sungsang, Banyuasin. Tulang itu terbagi menjadi 16 bagian dan dievakuasi pada Jumat (30/3).
Keesokan harinya, giliran mahasiswa Universitas Sriwijaya, Tyas Dryantama, yang menyerahkan diri ke Polda Sumsel. Tyas menyerah karena takut ditembak. Ia diantar langsung oleh orang tuanya, Rahmat (50). (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini