Hal ini diceritakan oleh oleh Ketua RT 003/027 Rochiyanto, di kompleks perumahan tempat tinggal Eza di Pondok Emas, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Rochiyanto menuturkan kejadian itu terjadi sekitar tahun lalu.
Saat itu Rochiyanto berangkat bersama Eza dan rombongan lainnya untuk mengantar pengantin ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Eza saat ini menggunakan mobil Pajero miliknya dan membunyikan sirene kendaraanya, termasuk menggunakan pengeras suara meminta pengendara lain di depannya membuka kan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga pada suatu saat, rombongan pengantin ini melintasi wilayah yang dijaga oleh Polantas daerah. Rochiyanto mengaku lupa lokasi persis di mana Polantas itu berjaga.
"Karena mobilnya itu stiker mirip Brimob di bagian belakang, maka Polantas pun hormat," ucapnya.
Menurutnya, Eza hanya tersenyum dan tertawa melihat itu. Rochiyanto pun segera menasehati Eza untuk tidak ugal-ugalan dan berperilaku seperti itu. Dia menduga Polantas daerah tidak mengetahui dan tidak dapat membedakan kendaraan petugas yang sebenarnya.
"Saya nasehati di jalan tidak boleh seperti itu. Jangan ngebut dan arogan saat bawa kendaraan. Apalagi ini cuman mengantar pengantin," terangnya.
(fiq/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini