Kepala Disdik Jabar Ahmad Hadadi mengatakan sudah membentuk tim khusus untuk menelusuri dugaan kebocoran tersebut. Tim tersebut terdiri dari unsur Disdik, Inspektorat, Dewan Pendidikan, MKKS, MGMP Jabar.
"Kami akan melakukan penelusuran melalui tim yang sudah dibentuk. Sejauh ini laporan yang kami terima baru dugaan saja belum bisa disimpulkan kebocoran," kata Hadadi di kantor Disdik Jabar, Jalan Dr Rajiman, Kota Bandung, Selasa (27/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini belum ditemukan adanya laporan dari sekolah-sekolah selama kami melakukan pemantauan USBN. Tapi kami akan menindaklanjuti laporan FAGI," ujar Hadadi.
Menurut dia, hasil penelusuran ini akan menjadi pertimbangan pelaksanaan USBN tahun depan. Salah satunya menyerahkan sepenuhnya kewenangan pembuatan soal USBN kepada sekolah masing-masing.
"Penyusunan soal oleh sekolah sepenuhnya kita pertimbangkan nanti. Karena sejauh ini 25 persen (soal) dari pusat," kata Hadadi.
FAGI Kota Bandung melaporkan temuan dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban USBN dari sebuah grup WhatsApp dan Line kepada Disdik Jabar serta Komisi V DPRD Jabar. Sejumlah bukti berupa foto tangkapan layar percakapan grup ditampilkan. USBN sudah berlangsung pada 19-26 Maret 2018. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini