Jejak Ibu Cantik dari Pustun Afghanistan yang Menyelundup ke RI

Jejak Ibu Cantik dari Pustun Afghanistan yang Menyelundup ke RI

Michelle de Jonker - detikNews
Senin, 26 Mar 2018 11:09 WIB
Frista nekat menerobos imigrasi untuk bisa bertemu suaminya di Manado (ist.)
Manado - Imigrasi Indonesia menangkap ibu cantik dari Putsun Afghanistan, Frista Haedari di Manado. Tujuannya, Frista ingin menemui suaminya di Rumah Detensi Imigrasi (Rumdenim) Manado. Pihak Imigrasi tak percaya begitu saja.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, Senin (26/3/2018), Frista berangkat dari Afghanistan awal bulan Maret 2018. Pustun merupakan etnis yang populasinya berada di daerah timur dan selatan Afganistan.

Setelah sampai di India, ia terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dari Kuala Lumpur, ia melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

"Di Jakarta, ia tinggal 7 hari," kata Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Kanim Manado Hendrik Rompis melalui Kadiv Humas Keimigrasian Dodi Kardina, Senin (26/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah sepekan di Jakarta, Frista bersama anaknya yang berusia 4,5 tahun terbang ke Manado. Ia mengaku akan bertemu dengan suaminya, M Yasin. Kepada petugas, Frista mau bertemu suaminya untuk sama-sama mencari suaka.

Petugas Rumdenim Manado yang menerima keduanya ragu dengan rekam jejak Frista. Selain tidak memiliki dokumen keimigrasian, ia juga hanya bisa berbahasa Putsun.


Selidik punya selidik, Frista juga pernah tinggal di Rumdenim Makassar, dua tahun lalu. Ternyata setelah dideportasi, ia kembali lagi ke Indonesia. Hal itu membuat keyakinan pihak Imigrasi bila Frista merupakan korban kejahatan perdagangan manusia jaringan internasional.

Imigrasi Indonesia juga tak begitu mudahnya percaya, apalagi sampai mengeluarkan dokumen keimigrasian. Sebab, bisa saja pihak Afghanistan membantahnya. Kini Frista dan anaknya dititipkan di Jesuit Refugess Services (JRS).

"Belum tentu Kedutaan Afghanistan mengakui mereka sebagai warga negaranya," ucap Dodi. (asp/asp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads