Ekspedisi dilakukan untuk menunjukkan potensi kawasan di sekitar Gunung Wilis sekaligus meninjau kondisi akses jalan antarkabupaten yang akan menembus enam kabupaten di kaki Gunung Wilis.
Bupati Trenggalek nonaktif ini mengatakan, kawasan lingkar Wilis yang meliputi Kabupaten Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk, dan Madiun tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangan menjadi sebuah kawasan ekonomi baru wilayah Mataraman.
"Ekspedisi ini adalah bagian saya secara pribadi bersama komunitas yang ini ingin menggaungkan harapan kita bersama, bahwa betapa pentingnya pengembangan lingkar Wilis," kata Emil di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Minggu (25/3/2018).
Emil berkomitmen mendukung proses pengembangan lingkar Wilis. Terlebih saat ini kawasan pegunungan tersebut telah menjadi proyek strategis nasional. Sehingga perlu mendapatkan dukungan langsung dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan kabupaten yang ada di sekitarnya.
"Tadi saya berangkat dari Mojo Kediri, menuju Sendang dan Pagerwojo di Tulungagung kemudian ke Bendungan. Untuk jalurnya banyak yang belum tersambung, tapi juga ada yang sudah menyambung, ada yang baik ada juga yang belum," ujar suami Arumi Bachsin ini.
Menurut Emil, beberapa ruas jalan yang belum menyambung adalah Mojo-Sendang dan Sendang-Pagerwojo. Selain itu sejumlah ruas jalan saat ini rusak, sehingga membutuhkan penanganan dari masing-masing kabupaten.
"Mojo menuju Sendang dan Pagerwojo belum ada, bahkan di Tulungagung dari Sendang ke Pagerwojo juga belum ada. Makanya kami tadi langsung ke Pagerwojo melihat potensi alam di sana," imbuh Emil.
Lebih lanjut Emil menjelaskan, untuk ruas Pagerwojo-Bendungan kondisi jalanya masih kurang bagus dan belum dilapisi aspal hotmix.
"Sedangkan dari Bendungan menuju Ponorogo banyak pekerjaan yang dilakukan Pemkab Trenggalek selama dua tahun terakhir. Ini adalah salah satu komitmen untuk mendukung program Lingkar Wilis," ujar pasangan Cagub Khofifah Indar Parawansa ini.
Menurut Emil, untuk mewujudkan jalur Lingkar Wilis yang menyambungkan enam kabupaten, membutuhkan komitmen bersama antara pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten. Selain itu jalur-jalur sirip yang ada di sekitarnya juga perlu mendapatkan sentuhan, sehingga program Lingkar Wilis dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
"Potensi ekonomi rakyat khususnya di bidang agro cukup besar sekali, kemudian wisata juga demikian. Terlebih ini nanti di sekitar Lingkar Wilis, yakni di Kediri akan ada bandara. Selain itu juga jalan tol dari Kertosono juga akan ditarik hingga Kediri," paparnya.
Dikatakan, pengembangan Lingkar Wilis yang masif akan menjadikan kawasan kaki Gunung Wilis menjadi kawasan ekonomi baru yang cukup menjanjikan di wilayah Mataraman.
![]() |
Salah seorang warga Bendungan, Adi Mulyono, mendukung penuh program pengembangan Lingkar Wilis, karena hal tersebut akan menggerakkan perekonimian masyarakat di Kecamatan Bendungan dan sekitarnya.
"Semuanya pasti akan ikut terdampak, kalau jalannya bagus maka mau menjual hasil pertanian maupun yang lainnya akan lebih mudah. Selama ini Bendungan menjadi wilayah yang agak tertinggal, mengingat akses yang kurang bagus untuk menuju kabupaten lain," katanya.
Adi berharap komitmen pemerintah tersebut benar-benar nyata, sehingga masyarakat Bendungan dan sekitarnya bisa segera merasakan kemajuan dan bisa setara dengan kecamatan yang lainnya. "Di sini potensinnya sangat banyak, pertanian, wisata , hingga produksi susu," jeas Adi. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini