"Desa Glinggang ingin melestarikan budaya leluhur metik. Ini juga sebagai salah satu destinasi budaya yang menarik," tutur Penggiat Seni Khas Ponorogo Wishnu HP saat ditemui detikcom, Sabtu (24/3/2018).
Wishnu menambahkan kegiatan metik ini juga sebagai bentuk kreativitas warga Desa Glinggang dalam menarik minat wisatawan. "Glinggang kan tidak punya sumber daya alam, maka sumber daya manusia yang harus dimaksimalkan," jelas Wishnu.
![]() |
Ayah satu orang anak ini mengaku budaya metik ini sebagai salah satu simbol rasa syukur kepada Tuhan menjelang panen raya padi. "Glinggang bagus menjadi barometer desa lain agar menjadi desa wisata," terang Wishnu.
Sementara itu, Kepala Desa Glinggang, Riyanto menambahkan saat festival metik ada pula orang-orangan sawah yang sengaja dipasang disepanjang jalan desa supaya acara lebih meriah.
"Dan tadi ada 350 peserta kirab yang membawa ingkung atau tumpeng untuk dimakan bersama setelah acara metik," ujar Riyanto.
![]() |
Kegiatan ini, lanjut Riyanto, merupakan kali kedua. Tahun 2017 lalu juga pernah diadakan kegiatan serupa. "Karena antusias masyarakat bagus, kami gelar lagi tahun 2018 ini juga sebagai desa wisata," imbuh Riyanto.
Salah satu acara yang menarik dalam festival metik ini adalah adanya penampilan dari warga luar negeri yang juga ikut menampilkan kesenian tarian Jawa. "Ada bule dari Spanyol, Argentina, United Kingdom dan masih banyak lagi," pungkas Riyanto. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini