Begini Cara Warga Ponorogo Sebelum Merayakan Panen Padi

Begini Cara Warga Ponorogo Sebelum Merayakan Panen Padi

Charolin Pebrianti - detikNews
Sabtu, 17 Mar 2018 14:32 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Pagi ini ada yang berbeda di Dusun Sragilor, Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo. Ratusan warga terlihat membawa berkat (makanan yang dibawa saat kenduri, red) menuju ke lahan padi.

Acara ini disebut prosesi adat 'metik' yang memang sengaja dilakukan sebelum panen raya padi. Masing-masing warga terlihat membawa makanan dengan berbagai lauk dan sayuran yang kemudian dikumpulkan di tengah sawah.

"Ini merupakan acara metik padi dilaksanakan setiap tahun sekali menjelang panen raya," tutur Kepala Desa Kalimalang, Riyadi saat ditemui di lokasi, Sabtu (17/3/2018).

Riyadi menambahkan tujuan diadakan acara metik padi ini sebagai bentuk syukur petani kepada Allah SWT atas hasil panen kali ini. "Dan juga harapannya apa yang kita laksanakan sebagai petani itu kedepannya akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan melimpah," terang Riyadi.

Riyadi menerangkan prosesi adat seperti ini selain bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME, juga bisa sebagai sarana masyarakat untuk mempererat persatuan warga terutama petani. "Juga bisa sebagai ajang membahas permasalahan pertanian jika ada keluhan," imbuh Riyadi.

Sementara itu, Kepala Dusun Sragilor, Prayogi mengaku proses metik ini memang dilakukan setiap tahun menjelang panen. "Terutama jika hasil panennya bagus, jadi ini salah satu bentuk rasa syukur kami," tegas Prayogi.

Prayogi menjelaskan berkat yang dibawa pun bermacam-macam, mulai dari jenang sengkolo, nasi lengkap dengan lauk pauk dan ada pula 'cok bakal' yang dijadikan syarat untuk tolak balak. "Biasanya metik dilakukan di masing-masing rumah warga, namun kali ini pak Riyadi ingin membuat acara metik jadi satu di sawah supaya guyub," ujar Prayogi.

Proses metik ini, lanjut Prayogi, diawali dengan ratusan warga membawa berkat ke lahan padi. Setelah itu, semua berkat dikumpulkan. Sesepuh desa kemudian membacakan doa. Lepas itu, sesepuh desa dan beberapa warga melakukan proses metik. "Memotong padi untuk kemudian dibawa pulang sebagai simbol pembukaan panen padi," tukas Prayogi.

Usai mengambil beberapa tangkai padi, kemudian acara dilanjutkan dengan makan bersama dan kembali ke rumah masing-masing. "Esok hari baru bisa dimulai panen raya, jadi tidak hari ini panennya," pungkasnya. (bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.