Keris yang diperkirakan masuk kategori BCB itu dikemas dalam satu peti. Peti tersebutlah yang hari ini dibuka. Sedangkan peti-peti lainnya akan dibuka nanti.
"Minimal sudah ada 133 keris yang masuk cagar budaya. Lainnya juga keris, namun masih perlu diverifikasi oleh tim kurator dan BPCB," kata Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo di Museum Keris Nusantara, Kamis (22/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy meminta Dinas Kebudayaan dengan tim kurator untuk segera segera menjamas keris-keris tersebut. Sebab jika dibiarkan, keris akan menjadi rusak.
"Saya minta dijamasi dulu, supaya kelihatan pamornya, sehingga dewan kurator bisa menilai ini keris dari mana, tahun berapa dan sebagainya. Kalau tidak segera, akan rusak," ujarnya.
Sementara itu, salah satu tim kurator, Ronggojati Sugiyatno, mengatakan salah satu dari keris BCB itu adalah Keris Segaluh dari abad ke-6.
mu
"Selain itu ada juga keris dari Kerajaan Filipina. Filipina itu sejarahnya juga Nusantara," kata dia.
Mbah No, sapaannya, mengatakan ribuan keris lainnya merupakan keris buatan baru. Meski baru, keris-keris tersebut patut diapresiasi sebagai bentuk pelestarian budaya.
"Seperti UNESCO itu kan juga melihat apakah di Indonesia masih ada empu keris. Adanya keris baru ini kan tandanya keris masih hidup," tutupnya.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini