Dilengkapi Sajen, 1.211 Senjata Tradisional Dikirim ke Museum di Solo

Dilengkapi Sajen, 1.211 Senjata Tradisional Dikirim ke Museum di Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 14 Mar 2018 11:42 WIB
Pemkot Surakarta menerima 1.211 senjata tradisional dari Kemendikbud. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Pemerintah Kota Surakarta menerima 1.211 senjata tradisional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Senjata tradisional itu disimpan di Museum Keris Nusantara.

Keris, tombak, pedang dan senjata khas nusantara itu dibawa menggunakan jasa ekspedisi melalui jalur darat. Senjata dikemas dalam enam peti kayu dan dua boks plastik.

Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan (Disbud), Bambang MBS, mengatakan senjata tersebut diperoleh Kemendikbud dari hasil sitaan bea cukai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hasil sitaan yang akan dibawa ke luar negeri. Kemudian dikumpulkan, inisiatif Mendikbud dan Wali Kota bisa mengisi museum keris ini," kata Bambang saat ditemui di Museum Keris Nusantara, Rabu (14/3/2018).

Dia mengaku belum mengetahui secara pasti kondisi senjata yang dia terima. Disbud bersama tim akan segera melakukan proses kurasi.

Pemkot Surakarta menerima 1.211 senjata tradisional dari Kemendikbud.Pemkot Surakarta menerima 1.211 senjata tradisional dari Kemendikbud. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

"Ragam jenisnya dari tombak, pancasona, keris luk tiga sampai 13 juga ada. Perkiraan kebanyakan dari Tuban," ujarnya.

Adapun pengemasan dilakukan dengan sangat hati-hati, sehingga membutuhkan waktu seminggu. Selama pengemasan hingga disimpan di museum, pihaknya memberi perlakuan khusus.

"Sejak dari Jakarta sampai sini selalu kita pasang sajen, karena kita menggunakan pendekatan spiritual. Di sini juga masih pakai (sajen)," ujar dia.

Peti akan dibuka bersama-sama dengan tim cagar budaya Provinsi Jawa Tengah dan tim kurator. Bambang belum dapat memastikan kapan proses kurasi selesai.

"Proses kurasi satu keris itu bisa 3-4 jam. Kalau yang mudah ya bisa 5 menit. Karena memang ini yang berat pertanggungjawaban moralnya," ungkap dia.

Koleksi-koleksi itu tidak seluruhnya dipajang. Beberapa koleksi nantinya dipajang secara bergantian.

"Museum ini hanya bisa memajang 240 koleksi. Setiap 3-4 bulan kita ganti yang dipajang biar pengunjung juga rutin ke sini," tutupnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads