Keris, tombak, pedang dan senjata khas nusantara itu dibawa menggunakan jasa ekspedisi melalui jalur darat. Senjata dikemas dalam enam peti kayu dan dua boks plastik.
Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan (Disbud), Bambang MBS, mengatakan senjata tersebut diperoleh Kemendikbud dari hasil sitaan bea cukai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku belum mengetahui secara pasti kondisi senjata yang dia terima. Disbud bersama tim akan segera melakukan proses kurasi.
![]() |
"Ragam jenisnya dari tombak, pancasona, keris luk tiga sampai 13 juga ada. Perkiraan kebanyakan dari Tuban," ujarnya.
Adapun pengemasan dilakukan dengan sangat hati-hati, sehingga membutuhkan waktu seminggu. Selama pengemasan hingga disimpan di museum, pihaknya memberi perlakuan khusus.
"Sejak dari Jakarta sampai sini selalu kita pasang sajen, karena kita menggunakan pendekatan spiritual. Di sini juga masih pakai (sajen)," ujar dia.
Peti akan dibuka bersama-sama dengan tim cagar budaya Provinsi Jawa Tengah dan tim kurator. Bambang belum dapat memastikan kapan proses kurasi selesai.
"Proses kurasi satu keris itu bisa 3-4 jam. Kalau yang mudah ya bisa 5 menit. Karena memang ini yang berat pertanggungjawaban moralnya," ungkap dia.
Koleksi-koleksi itu tidak seluruhnya dipajang. Beberapa koleksi nantinya dipajang secara bergantian.
"Museum ini hanya bisa memajang 240 koleksi. Setiap 3-4 bulan kita ganti yang dipajang biar pengunjung juga rutin ke sini," tutupnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini