"Diputuskan oleh Presiden unit kerja menjadi BPIP. Alhamdulillah Bapak Presiden, hal tersebut telah terealisir, atas nama semuanya yang ada di Badan PIP mengucapkan terima kasih karena memang beliau yang sepuh ini suka agak rewel nanya ke saya kapan ya, Bu, atas bantuan mereka yang tadi saya sebutkan, sehingga dengan demikian memang mungkin bekerja lebih cepat dan lebih luas," ujar Megawati di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Dalam laporannya, Megawati bercerita banyaknya permintaan kepada BPIP untuk menyampaikan materi ideologi Pancasila. Salah satunya pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada Rabu (21/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati juga menyampaikan hasil pertemuan dengan MPR. Dalam pertemuan beberapa waktu lalu, disepakati adanya amendemen terbatas UUD 1945.
"Yang ingin kami laporkan adalah pertemuan dengan MPR yang menurut saya hal ini harus segera dilaporkan ke Bapak Presiden," kata Megawati.
Para pengarah BPIP yang hadir antara lain Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, KH Ma'ruf Amin, mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Syafii Maarif, KH Said Aqil Siroj, Prof Dr Andreas Anangguru Yewangoe, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan Sudhamek.
Sementara itu, Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menko Polhukam Wiranto, Menkum HAM Yasonna Laoly, dan MenPAN-RB Asman Abnur.
BPIP sebelumnya bernama Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP). Melalui Perpres Nomor 7/2018, UKP PIP naik status menjadi BPIP atau setingkat kementerian. (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini