BNPT Kumpulkan Penyuluh Agama se-DIY, Ada Apa?

BNPT Kumpulkan Penyuluh Agama se-DIY, Ada Apa?

Ristu Hanafi - detikNews
Rabu, 21 Mar 2018 14:50 WIB
Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Sleman - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengumpulkan para penyuluh agama se-DIY. Para penyuluh agama dari tingkat kecamatan ini diberi pembekalan untuk mengantisipasi masuknya paham radikalisme dan terorisme di lapisan masyarakat.

"Penyuluh agama kita libatkan karena mereka punya komunitas, memiliki desa binaan, sering bertemu langsung dengan masyarakat. Kita tambah referensinya, kita kuatkan kapasitas penyuluh agama agar tahu bagaimana mengantisipasi radikalisme dan terorisme," kata Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, di sela acara Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, di Hotel Crystal Lotus, Jalan Magelang Km 5,2, Sleman, Rabu (21/3/2018).

Menurut Intang, pelibatan penyuluh agama dirasa tepat karena setiap kecamatan terdapat sekitar 8 orang penyuluh agama di bawah kantor Kementerian Agama. Saat ini, lanjut dia, bahaya radikalisme dan terorisme tidak kasat mata. Bahkan strategi yang dipakai oleh kelompok radikal dan teroris mulai berubah.

"Radikalisme dan terorisme bisa muncul kapan saja dan di mana saja. Tidak bisa dilihat dari penampilan seseorang, tapi ini paham dan sikap. Jadi salah jika hanya melihat pelaku radikalisme dan terorisme dari penampilannya saja. Ini yang kita lakukan, lewat penyuluh agama bagaimana membangkitkan sensitif warga jika menemukan kecurigaan di lingkungan mereka," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY, Muhtasar Syamsudin menambahkan, jika melihat kondisi kekinian di Yogyakarta yang sempat ada gangguan kenyamanan hidup masyarakat, seperti penyerangan gereja di Sleman, dan pembakaran sajadah musala di Bantul, maka pembekalan kepada penyuluh agama merupakan salah satu upaya mencegah meluasnya aksi radikalisme dan terorisme.

"Apalagi Yogya dikenal dengan predikat the city of tolerance, kita juga ingin meneguhkan predikat itu," sebutnya.

FKPT sendiri merupakan mitra dari BNPT di tiap provinsi se-Indonesia. Kepala FKPT diangkat melalui SK dari kepala BNPT.

Syamsudin mengungkapkan, pihaknya pada tahun 2015 melakukan penelitian dan pemetaan yang menunjukkan potensi radikalisme di DIY. Setiap kabupaten/kota di DIY memiliki tingkat potensi radikalisme dalam bidang berbeda-beda.

"Isu khilafah, tinggi di Kulon Progo, penegakan syariah di Gunungkidul, gerakan masif fundamental di Sleman, kalau di Kota Yogya plural, tak bisa diidentifikasi. Jadi ada kecenderungan narasi radikalisme di setiap kabupaten/kota," jelasnya.

Namun ketika kembali melalukan survei tahun 2017, Syamsudin menyebut DIY tidak termasuk wilayah yang rawan radikalisme.

"Meski potensi tetap ada, level tengah ke bawah, sedang. Ada indikatornya misal pendidikan lingkungan, pengaruh yang masuk. Tapi kearifan lokal masyarakat bisa meredam itu semua," ujarnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads