Kekacauan rombongan calon jemaah First Travel pernah terjadi di bandara. Gara-gara urusan visa yang kacau, termasuk tiket yang belum dikantongi, ada ratusan jemaah yang gagal berangkat umrah meski sudah bersiap di bandara.
Kejadian ini disebut eks GM Operasional First Travel, Febrian Pratama, terjadi pada Mei 2017. Meski sudah berada di bandara, calon jemaah umrah itu belum mengantongi tiket.
"Bulan Mei itu terakhir ada 500-600 jemaah," kata Febrian saat bersaksi dalam sidang lanjutan bos First Travel di Pengadilan Negeri Depok, Jl Boulevard Nomor 7, Cilodong, Depok, Rabu (21/3/2018).
Febrian menjelaskan calon jemaah tersebut dikumpulkan di satu titik kumpul. Pihak First Travel disebut juga sempat memberikan pengarahan, termasuk konsumsi.
"Kendalanya memang visa, karena tim handling tidak menerima seperti paspor dan lain-lain, hanya data," jelas Febrian.
"Kenapa bisa jemaah sudah di bandara tapi nggak berangkat?" tanya jaksa.
Febrian mengaku tak tahu-menahu karena keberangkatan calon jemaah diurus pihak manifes. Paspor calon jemaah pun saat itu belum dikantongi.
Bos First Travel, Andika, Anniesa, dan Kiki Hasibuan, didakwa melakukan penipuan atau penggelapan terkait perjalanan umrah dan melakukan tindak pidana pencucian uang dengan pembelian aset menggunakan uang setoran calon jemaah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa menyebut sebanyak 63.310 calon jemaah jadi korban karena gagal berangkat umrah dengan janji jadwal keberangkatan pada November 2016-Mei 2017. Akibat gagal berangkat, kerugian calon jemaah mencapai hampir Rp 1 triliun.