Sanggah Fahri soal TKI Dipancung, Kemlu: Semua Upaya Kami Lakukan

Sanggah Fahri soal TKI Dipancung, Kemlu: Semua Upaya Kami Lakukan

Andhika Prasetia - detikNews
Rabu, 21 Mar 2018 06:55 WIB
Foto: Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kemlu Lalu M Iqbal (Seysha/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Indonesia gagal melakukan diplomasi terkait hukuman pancung yang dijatuhkan kepada Zaini Misrin (53), TKI yang bekerja di Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut segala upaya sudah dilakukan pemerintah untuk menunda hukuman pancung ini.

"Untuk kasus Misrin ini sudah inkrah tahun 2016. Artinya dengan 2 kali surat Presiden Jokowi ditunda eksekusi. Jadi semua upaya sudah dilakukan. Kalau dibilang gagal, biarkan publik yang menilai, faktanya seperti itu," ujar Dirjen Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu M Iqbal saat dihubungi detikcom, Selasa (20/3/2018).


Iqbal kemudian menjelaskan, ada beberapa kasus WNI yang terancam hukuman mati sepanjang 2015-2018. Ada juga beberapa kasus yang merupakan 'sisa' dari pemerintahan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faktanya begini, dari 2015 sampai 2018 jumlah WNI kita terancam hukuman mati ada 46. Dari 46 itu kasus yang muncul kasus 2015-2018 ada 4, sisanya carry over dari pemerintahan sebelumnya dan 2015 sampai 2018 ada 23. Jauh lebih besar daripada yang muncul, dan masih 20-an yang masih ongoing," jelasnya.


Sebelumnya, Fahri menilai dipancungnya Zaini adalah ironi. Menurut Fahri, kejadian itu merupakan bentuk gagalnya komunikasi pemerintah.

"Kenapa gagal diplomasinya? Setahu saya, kalau dari awal memahami betul, mudah kok menjelaskannya. Sebab, kadang-kadang sumbernya karena kesalahpahaman. Banyak sekali kasus seperti ini, yang seharusnya bisa kita tangani," ujar Fahri, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/3). (dkp/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads