Demikian disampaikan Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mulyo Hutomo dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (20/3/2018).
Hutomo menyebutkan tim terpadu dibagi menjadi tiga regu. Salah satu regu tetap menjaga wilayah perbatasan antara kawasan hutan dan perkebunan sawit.
"Salah satu regu berjaga di wilayah barat yang merupakan pergerakan Bonita yang biasanya dari perkebunan sawit menuju perkampungan Danau," kata Hutomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya penjagaan di wilayah perbatasan itu untuk mempersempit ruang gerak Bonita," kata Hutomo.
Saat ini, tim terpadu masih bisa memantau Bonita di area perkebunan sawit.
"Pagi ini Bonita masih terpantau tim di lokasi," kata Hutomo.
Sebagaimana diketahui, konflik ini telah menewaskan dua orang, yakni Jumiati dan Yusri. Jumiati tewas akibat serangan Bonita pada 3 Januari lalu.
Selama proses evakuasi tim, Bonita kembali menyerang warga bernama Yusri, buruh bangunan yang sedang bekerja membangun sarang walet. Yusri diterkam sampai tewas pada 10 Maret lalu. (cha/asp)