"Buat saya tidak ada dendam secara pribadi," kata Eri kepada wartawan di ruang kerjanya di lingkungan Balai Kota Surabaya, Kamis (15/3/2018).
Eri juga mengatakan tidak pernah mendapatkan teror apapun sebelum kejadian. "Saya tidak kenal (pelaku), dapat teror juga tidak," ungkap dia.
Saat kejadian, Rabu (14/3) siang, penembakan baru diketahui oleh istrinya saat keluar rumah dan melihat kondisi mobil yang terparkir di luar. Kaca mobil bagian belakang pecah. Ada 11 bekas tembakan di bodi mobil Toyota All New Innova itu.
"Istri keluar rumah dan baru tahu (penembakan), kita laporan saja. Saya bilangnya mobil diketahui dalam kerusakan itu saja," ungkapnya.
Mantan Kabag Bina Program Bappeko Surabaya ini menegaskan pasca kejadian ia akan tetap melakukan pekerjaan dan aktivitas seperti biasa. "Jadi tidak ada yang berubah, saya tetap kerja seperti biasa," aku Eri.
Terduga penembak berinisial RM (38) dan kini masih diperiksa polisi. Menurut informasi, dia pemilik bengkel. Eri menduga penembakan terkait penertiban bangunan, proyek, atau perizinan. Sementara polisi sendiri belum menyimpulkan motif aksi brutal tersebut karena butuh keterangan dari berbagai pihak.
(ze/trw)