Department Head CS Divisi Pelayanan Palyja (DPP) Selatan Bahdier Johan menjelaskan air PAM mempunyai kualitas yang baik dan sesuai standar peraturan yang berlaku di Indonesia. Dari aspek lingkungan, Bahdier juga menyebut air PAM lebih aman dipakai daripada air tanah.
"Jadi sebenarnya air PAM sangat bagus. Pertama, kualitas terukur, dari sisi ini kan nggak merusak lingkungan, nggak merusak perabotan, kalau yang air tanah besinya tinggi, merusak baju, panci-panci, mobil mungkin. Kan lama-lama karatan, kadar besinya tinggi, kadar garamnya tinggi. Otomatis," kata Bahdier saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Jalan Darmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (14/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, sambung Bahdier, permukiman warga di Jakarta semakin padat. Dengan begitu, pembuangan sampah dan limbah secara sembarangan akan berdampak terhadap kualitas air tanah.
"Kemudian dari sisi lingkungan, orang nggak sadar, makin lama makin padat. Dengan makin padatnya perumahan, otomatis buangan limbah itu semakin tinggi, limbah rumah tangga, industri. Semua tumplek, masuk ke tanah tanpa filter. Kadang-kadang mereka buang, nggak pernah mereka olah, kan," imbuh dia.
Dia mengatakan masyarakat yang memakai air tanah bisa saja saat ini tidak menerima dampak apa-apa. Namun efek yang dihasilkan mungkin bisa dirasakan saat beberapa tahun selanjutnya.
"Jadi nggak terasa sekarang, kalau kemarau air makin anyir, ada bau-bau gitu. Jadi omong kosong airnya itu. Itu paling nggak 70-80 persen tercemar. Jangka pendek mungkin nggak, tapi efek nanti beberapa tahun ginjal, jantung. Efek domino. Kita kan nggak sadar kan selama ini sakit kenapa, karena air itu dikonsumsi sampai tua," paparnya.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat beralih menggunakan air PAM. Menurut Bahdier, proses pendaftaran menjadi pelanggan air PAM relatif mudah. Ditambah lagi, biaya pemasangan saat ini bisa dicicil selama 12 kali.
"12 kali. Pertama dia nggak bayar biaya sambungan, dia langsung masuk ke rekening. Tiap bulan tambah biaya cicilnya. (Per bulan bayar) biaya pemakaian (ditambah biaya pemasangan). (Biaya pemakaian) disesuaikan berapa kubik," papar dia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya meminta warga berhenti mengambil air tanah dan beralih menggunakan air PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Menurutnya, penurunan permukaan tanah di Jakarta sudah mengkhawatirkan.
Sandi mengatakan Pemprov DKI akan melakukan penindakan terhadap penggunaan air tanah. Pihaknya tidak hanya akan menyasar gedung-gedung, tapi juga terhadap rumah-rumah warga.
"Tentunya, sesuai dengan ketentuan, saya langsung cek juga rumah saya. Hari ini kita matikan yang airnya dari tanah. Saya ingin bawa teman-teman setelah dari gedung ke rumah-rumah juga," kata Sandiaga di Gedung Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (13/3). (knv/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini