"Kita dapat kehormatan untuk mengunjungi Panglima dan jajarannya di sini, karena saya kira di sini ada titik temu yang sangat penting antara BPIP dan fungsi dari TNI," kata Yudi seusai pertemuan di kantor Panglima TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018).
Menurut Yudi, TNI memiliki fungsi utama dalam bela negara, termasuk di dalamnya bela ideologi negara. Fungsi utama itulah yang akan disinergikan dengan tugas BPIP sehingga ideologi negara dapat diajarkan kepada seluruh elemen masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Yudi akan meminta bantuan TNI untuk memanfaatkan alutsista guna pelatihan dalam bidang heroisme dan patriotisme, termasuk jambore budaya.
"Mudah-mudahan kolaborasi ini betul-betul akan menjadi satu landasan ke depan secara lebih imajinatif dan membuat orang belajar Pancasila secara full menyenangkan dalam praktik hidup yang riil," kata Yudi.
Kepada wartawan setelah memberikan sambutan, Yudi membantah pelibatan Babinsa pada kerja BPIP terkait dengan politik 2019.
"Nggaklah, jadi ini untuk selamanya. Ya karena UKP Pembinaan Pancasila kan makanya setelah berubah dari unit ke badan tidak lagi ter-attach pada presiden tertentu. Siapa pun presiden nanti, badan ini sudah akan berlangsung ada," ucapnya.
Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah menegaskan pelibatan Babinsa dalam kerja BPIP tidak terkait dengan isu-isu perpolitikan, khususnya Pilpres 2019.
"Saya kira tidak. Negara kita negara Pancasila. Tadi sudah dijelaskan, badan ini tidak mengikuti skema perpolitikan siapa pun presidennya. Siapa pun yang memimpin negara ini, Pancasila kan sebagai dasar negara kita, sepakat?" ucapnya. (fiq/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini